Jamu

Jamu
Nama lain
  • djamoe (dalam bahasa tidak diketahui)
  • jyamu (dalam bahasa Osing)
  • jâmo (dalam bahasa Madura)
  • jemo (dalam bahasa Kangean)
  • ramu (dalam bahasa Indonesia)
  • ᮏᮙᮥ (dalam bahasa Sunda)
  • ᬚᬫᬸ (dalam bahasa Bali)
  • ᨍᨆᨘ (dalam bahasa Bugis)
JenisObat tradisional
Tempat asalJawa (asal mula), Indonesia
DaerahJawa bagian TengahSelatan[1]
Dibuat olehEtnis Jawa (inventor)[1]
Suhu penyajianSuhu ruangan, panas, dan dingin
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Jamu (bahasa Jawa: ꦗꦩꦸ; bahasa Sunda: ᮏᮙᮥ; bahasa Bali: ᬚᬫᬸ; Madura: jâmo) adalah suatu ragam pengobatan tradisional di pulau Jawa (dan juga termasuk Bali dan Madura), yang aslinya dan secara budaya berakar dari herbologi Jawa.[1] Secara tradisional, Jamu digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk ekstrak atau sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit.[1] Berbagai macam rempah direbus dan dicampur untuk khasiat pengobatan, terutama dari bahan herbal yang terbuat dari sumber daya alam (baik nabati maupun hewani); seperti akar, kulit kayu, bunga, biji, daun dan buah,[2] madu, royal jelly, susu dan telur ayam kampung.[1]

Jamu
Jamu, budaya kesehatan asli Indonesia
NegaraIndonesia
Referensi01972
KawasanAsia dan Pasifik
Sejarah Inskripsi
Inskripsi2023
DaftarRepresentatif

Sejak tahun 2018, budaya kesehatan Jamu yang dipraktikkan di seluruh Indonesia secara resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia.[3][4][5][6][7][8][9]

Pada tahun 2023, Jamu juga resmi diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia asli Indonesia.[10]

  1. ^ a b c d e "How Generations of Indonesian Women Are Preserving an Ancient Juicing Tradition" (dalam bahasa Inggris). Vogue. 2023. 
  2. ^ "Jokowi lauds jamu". The Jakarta Post. Jakarta. 25 May 2015. Diakses tanggal 4 November 2015. 
  3. ^ "Jamu Jawa Tengah" [Jamu of Central Java]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  4. ^ "Jamu Cabe Puyang" [Javan pepper Jamu]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  5. ^ "Jamu Uyup-uyup / Gepyokan" [The Uyup-uyup Jamu / Gepyokan]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  6. ^ "Jamu Beras Kencur" [Javan aromatic ginger Jamu]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  7. ^ "Jamu Kunyit Asam" [Javanese sugar-sweetened Turmeric Jamu] (dalam bahasa Bahasa Indonesia and Jawa). Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  8. ^ "Jamu Pahitan" [Bittery Jamu]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  9. ^ "Jamu Cekok" [Jamu for the babies]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  10. ^ "Jamu wellness culture". ich.unesco.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-06. 

Developed by StudentB