Kepandiran, kebahlulan, ketololan, disebut juga keahmakan[1] atau kehamikan[2] (bahasa Inggris: foolishness) adalah ketidakmampuan atau kegagalan untuk bertindak menurut akal karena kurangnya pertimbangan, kebodohan, sifat keras kepala, dan lain-lain.[3] Hal-hal seperti keimpulsifan datau pengaruh dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengambil keputusan yang masuk akal.[butuh rujukan] Alasan lain yang menunjukkan kepandiran termasuk sifat naif, mudah tertipu, dan mudah percaya. Kepandiran berbeda dengan kebodohan, yaitu kurangnya kecerdasan.[4] Perbuatan pandir disebut kepandiran, sedangkan orang yang pandir disebut si pandir. Lawan dari kepandiran adalah kebijaksanaan. [5]
^Robert J. Sternberg (2003), "Smart People Are Not Stupid, But They Sure Can Be Foolish", Why Smart People Can Be So Stupid, Yale University Press, hlm. 232 et seq, ISBN9780300101706
^Nathan Rosenstreich, "Prudence and Folly", American Philosophical Quarterly, vol. 22, issue 2, 1985, JSTOR20014085, p. 93.