Pertempuran Saint-Denis | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Prancis-Belanda | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Prancis |
Republik Belanda Spanyol | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
François-Henri de Montmorency, duc de Luxembourg | Willem III dari Oranje | ||||||
Korban | |||||||
2.500 tewas atau terluka | 4.500 tewas atau terluka |
Pertempuran Saint-Denis adalah pertempuran yang meletus pada tanggal 14-15 Agustus 1678 antara tentara Prancis yang dipimpin oleh Marshal Luxembourg melawan tentara Belanda yang dipimpin oleh William III di dekat Saint-Denis, sebuah desa di luar kota Mons, yang saat itu merupakan bagian dari Belanda Spanyol (kini Belgia. Pertempuran ini merupakan pertempuran terakhir dalam Perang Prancis-Belanda (1672–1678), yang meletus setelah perjanjian perdamaian antara Prancis dengan Belanda ditandatangani pada tanggal 10 Agustus di Nijmegen.
Traktat antara Prancis dan Spanyol belum ditandatangani, dan Prancis mencoba menundanya dengan harapan agar Mons jatuh. Sementara itu, laporan bahwa perjanjian perdamaian telah ditandatangani mencapai telinga stadholder Belanda di kemahnya pada tanggal 13 Agustus, namun secara tidak resmi. Pada pagi hari tanggal 14 Agustus, D’Estrades datang untuk mengabarkan perjanjian perdamaian dengan Belanda kepada Luxemburg. Sang marsekal Prancis baru saja ingin mengirim pesan ke kemah Belanda, tetapi ia mendengar kabar bahwa tentara Belanda melancarkan serangan, sehingga ia merasa bahwa ia harus menerima tantangan tersebut demi kehormatannya. Pertempuran meletus di Saint-Denis, yang tidak jauh dari Mons. Pada akhirnya, pertempuran tersebut seri, namun William berhasil mencapai tujuannya. Luxembourg menghentikan pengepungan Mons, dan negosiasi dengan Spanyol dilakukan. Perjanjian perdamaian antara Prancis dengan Spanyol pun ditandatangani pada tanggal 17 September 1678.