Nabi Syits شيث 'alaihissalam | |
---|---|
Nama lain | Esis |
Gelar |
|
Pendahulu | Adam |
Pengganti | Idris |
Suami/istri | Hazura |
Anak | Anwas |
Orang tua | |
Kerabat | |
Nabi dan Rasul dalam Islam |
---|
Portal Islam |
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Syits adalah seorang nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Katsir. Nabi Syits adalah putra Nabi Adam dan tidak termasuk dalam 25 nabi dan rasul yang tersebut dalam Al-Qur'an.
Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam Qashash al-Anbiyaa yang diterjemahkan oleh Saefullah MS, Syits artinya anugerah Allah.
Nama tersebut diberikan karena Nabi Adam AS dan Siti Hawa mendapatkan karunia putra tersebut setelah terbunuhnya Habil di tangan saudaranya sendiri, Qabil.
Dalam Kristen dan Yahudi disebut Set
Taaj Langroodi mengatakan dalam buku Akhlak Para Nabi, Syits lahir lima tahun setelah Habil dibunuh oleh Qabil, yakni 235 tahun setelah Adam diturunkan dari langit ke bumi. Adapun, menurut sebuah riwayat (mutawatir), Syits adalah keturunan Adam, sedangkan Yafet adalah saudara seimannya.[1]
Saat Nabi Syits dilahirkan, Nabi Adam berusia 930 tahun. Wasiat diberikan kepadanya karena beliau memiliki kelebihan dari segi keilmuan, kecerdasan, ketakwaan, dan kepatuhan dibanding anak Nabi Adam yang lain.
Begitu mulia Nabi Syits hingga ia diamanahkan untuk menjaga Nur Rasulullah sampai akhir hayatnya. Allah juga menunjuk Syits sebagai nabi dan menurunkan atasnya lima puluh sahifah (lembaran) yang didalamnya terdapat dalil-dalil, hukum, sunah, fardu, serta syariat-syariat dan batasan hukum Allah.[2]