| |
---|---|
Jumlah populasi | |
750,000–1,000,000 | |
118,000 (tinggal di Irak oada 1947)[1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Israel | 200,000+[2] |
Amerika Serikat | 150,000+[3] |
Britania Raya | 135,000+ |
Kanada | 25,000+ |
Australia | 20,000+ |
Bahrain | 1,500+ |
Irak | < 10 |
Bahasa | |
Ibrani, Yudeo Arab, Yudeo-Aram (di Utara Irak) | |
Agama | |
Yudaisme | |
Kelompok etnik terkait | |
Yahudi Israel, Yahudi Kurdi, Yahudi Persia, Yahudi Mizrahi, Mandean, Asiria |
Yahudi Irak (Ibrani: יְהוּדִים בָּבְלִים, Yahudi Babilonia, Yehudim Bavlim, bahasa Arab: يهود العراق Yahūd al-ʿIrāq), telah terdokumentasikan dari zaman pembuangan ke Babilonia pada sekitar tahun 586 SM. Yahudi Irak merupakan salah satu komunitas Yahudi paling signifikan dan tertua di dunia.
Komunitas Yahudi di Babilonia meliputi Ezra sang Ahli Taurat, yang kembali ke Yudea pada akhir abad ke-6 SM yang dikaitkan dengan perubahan sigifikan dalam perayaan ritual Yahudi dan pembangunan kembali Bait Allah. Talmud dikompilasikan di Babilonia, diidentifikasikan dengan Irak modern.[4]
Dari zaman Babilonia sampai kebangkitan kekhalifahan Islam, komunitas Yahudi di Babilonia menjadi pusat pembelajaran Yahudi. Invasi Mongol dan diskriminasi Islam pada Abad Pertengahan berujung pada pembersihannya.[5] Di bawah Kekaisaran Utsmaniyah, Yahudi di Irak diperlakukan dengan baik. Komunitas tersebut mendirikan sekolah-sekolah modern pada paruh kedua abad ke-19.[6]
Pada abad ke-20, Yahudi Irak memainkan peran penting pada hari-hari awal kemerdekaan Irak. Antara 1950–52, 120,000–130,000 komunitas Yahudi Irak (sekitar 75%) dibawa ke Israel dalam Operasi Ezra dan Nehemia.[7]