Yahudi Spanyol sempat menjadi salah satu komunitas Yahudi paling penting dan terbesar di dunia. Masa tersebut berakhir ketika terjadi kerusuhan anti-Yahudi 1392 dan dekret Alhambra 1492, yang mengakibatkan sebagian besar Yahudi di Spanyol (antara 200,000 dan 250,000) berpindah ke Katolik dan sisanya (antara 50,000 dan 100,000) diasingkan paksa.
Sekitar 13,000 sampai 50,000 Yahudi tinggal di Spanyol pada saat ini, terkonsentrasi di provinsi Malaga, Madrid dan Barcelona serta memiliki pengaruh sejarah di kota otonomi Ceuta dan Melilla.[1][2][3][1][2] Sebagian besar dari mereka adalah Yahudi pemakai bahasa Spanyol yang kembali ke Spanyol setelah berabad-abad diasingkan di utara pada saat dan setelah protektorat Spanyol. Yahudi Ashkenazi, yang utamanya tak hanya berasal dari Amerika Latin namun juga berasal dari Eropa juga hadir di Spanyol.