Abdullah Ahmad Badawi | |
---|---|
عبد الله احمد بداوي | |
Perdana Menteri Malaysia ke-5 | |
Digelar sebagai Bapak Pembangunan Modal Manusia Bapa Pembangunan Modal Insan باڤ ڤمباڠونن مودل انسان | |
Masa jabatan 31 Oktober 2003 – 3 April 2009 | |
Penguasa monarki | |
Wakil | Najib Razak |
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-8 | |
Masa jabatan 8 Januari 1999 – 31 Oktober 2003 | |
Penguasa monarki | |
Perdana Menteri | Mahathir Mohamad |
Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok ke-22 | |
Masa jabatan 31 Oktober 2003 – 16 September 2006 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Abdullah bin Ahmad 26 November 1939 Bayan Lepas, Pulau Pinang, Negeri-Negeri Selat, Malaya Britania |
Partai politik | Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) (1964–2013) |
Afiliasi politik lainnya |
|
Tinggi badan | 165 cm (5 ft 5 in) |
Suami/istri | |
Hubungan | Abdullah Fahim (kakek) Khairy Jamaluddin (menantu) |
Anak | 4 (2 anak kandung dan 2 anak angkat) |
Tempat tinggal | Bait Badawi, Kampung Sungai Penchala, Kuala Lumpur, Malaysia[1] |
Almamater | Universitas Malaya |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Tun Haji Abdullah bin Haji Ahmad Badawi (Jawi: عبد الله بن احمد بداوي; lahir 26 November 1939) adalah seorang politisi berkebangsaan Malaysia.[2] Dia memimpin pemerintahan sebagai Perdana Menteri Malaysia kelima dari 2003 sampai 2009, kemudian posisinya digantikan oleh Najib Tun Razak.[3] Sosok ini dikenal dengan sebutan Pak Lah dan memiliki julukan "Bapak Pembangunan Modal Manusia" (bahasa Melayu: Bapa Pembangunan Modal Insan) yang mencetuskan konsep Islam Hadhari ketika menjabat perdana menteri.
Koran Harakah pada Januari 2007 menampilkan fotonya bersentuhan tangan dengan Michelle Yeoh dalam sebuah jamuan makan malam pada lomba perahu layar di Terengganu bulan Desember 2006. Aparat pemerintah menyita koran oposisi Partai Islam Se-Malaysia itu dari lapak-lapak. Namun, aparat menyatakan bahwa penyitaan dilakukan karena koran tersebut seharusnya hanya beredar di kalangan anggota partainya saja.[4]