Adi Buddha

Thangka Tibet yang menampilkan Adi-Buddha Vajrasattva. Samantabhadra dan Samantabhadri yang digambarkan berada di atas-tengah (biru dan putih) juga dianggap sebagai Adi-Buddha.

Dalam Buddhisme Vajrayana, Adi-Buddha atau Adibuddha (Tibet: Dang-po'i sangs-rgyas), adalah "Buddha Pertama". Istilah ini mengacu Buddha yang menciptakan dirinya sendiri, berasal dari dirinya sendiri, ada sebelum yang lain ada. Samantabhadra, Vairocana, dan Vajradhara adalah nama-nama Adi-Buddha yang paling dikenal, meskipun ada juga nama lain seperti Sanghyang Adi Buddha dari Indonesia. Adi-Buddha biasanya digambarkan memiliki kulit berwarna biru tua.

Konsep Adi-Buddha merupakan bentuk Buddhisme yang paling mendekati monotheisme. Meskipun selanjutnya Adi-Buddha diyakini menjadi pusat para makhluk suci yang damai dan murka, mereka dianggap sebagai refleksi dari Adi-Buddha. Semua orang bijak yang terkenal dan para Bodhisatwa diyakini sebagai refleksi dari Adi-Buddha, dan banyak yang diidentifikasi sebagai Adi-Buddha itu sendiri.

Adi-Buddha lebih tepat jika disamakan dengan kekuatan abstrak Brahman, Ayn Sof, atau Arche, daripada sesosok pencipta personal seperti Yahweh atau Allah. Adi-Buddha juga tidak dianggap sebagai sang pencipta, melainkan sebagai pencetus segala sesuatu. Adi-Buddha adalah makhluk suci yang sejalan dengan pemikiran emanasionis.

Adi-Buddha merupakan representasi dari fenomena yang saling ketergantungan, sesosok entitas yang dapat dianggap sebagai pencipta dalam arti relatif. Meskipun fenomena secara simbolis dapat dihadirkan dalam sifat primordial Adi-Buddha yang juga menjadi sumber kolektif mereka, alam semesta tidak dianggap diciptakan secara linear serta memiliki relasi yang kontinu dan abadi terhadap Adi-Buddha. Ia juga menampilkan non-dualitas antara noumenom (pikiran tiap-tiap individu) dan fenomena (yaitu kosmos) yang juga dipandang saling berkaitan.


Developed by StudentB