Afrodit | |
---|---|
Dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas | |
Simbol | Lumba-lumba, mawar, kerang, tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, cermin, korset dan angsa |
Pasangan | Hefaistos, Ares, Poseidon, Hermes, Dionisos, Adonis, dan Ankhises |
Orang tua | Uranus (versi lain menyatakan bahwa orang tuanya adalah Zeus dan Dione) |
Saudara | Nimfa pohon, Erinyes, dan para Gigant (dengan Uranus sebagai ayah) |
Anak | Eros,[1] Fobos, Deimos, Harmonia, Pothos, Hedilogos, Anteros, Himeros, Hermafroditos, Rhodos, Rhode, Nemesis, Eriks, Peitho, Tikhe, Eunomia, Kharites, Sisifos, Priapos dan Aineias |
Kendaraan | Kereta perang yang ditarik angsa putih atau para Erotes |
Padanan dalam mitologi Romawi | Venus |
Padanan dalam mitologi Etruska | Turan |
Afrodit (bahasa Yunani: Ἀφροδίτη) adalah dewi cinta, kecantikan, seksualitas, kenikmatan, dan prokreasi dalam mitologi Yunani.[2][3] Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama, yang disebutkan oleh Homeros dalam Iliad, menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tetapi legenda ini kurang populer. Versi kedua, yang didasarkan pada Theogonia karya Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih laut (aphros) dan dari buih-buih itulah Afrodit muncul. Menurut Plato dalam Simposium, dua kisah ini benar karena menceritakan dua Afrodit yang berbeda, yaitu Afrodit Urania dan Afrodit Pandemos
Karena kecantikannya, para dewa takut bahwa Afrodit akan menimbulkan perpecahan di antara para dewa, karena itu Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Namun Afrodit memiliki banyak kekasih, baik dari kalangan dewa, misalnya Ares, maupun dari golongan manusia, misalnya Ankhises. Afrodit merupakan tokoh penting dalam legenda Eros dan Psikhe, dan juga menjadi ibu angkat sekaligus kekasih Adonis. Banyak manusia dan dewa minor yang disebut-sebut sebagai anak Afrodit. Salah satu putra Afrodit yang terkenal adalah Eros (Cupid), dewa asmara.
Afrodit juga dikenal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, kuda dan angsa dikeramatkan untuknya.
Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus.[4] Orang Yunani juga mengidentikkan dewi Mesir kuno, Hathor, dengan Afrodit.[5] Secara historis, pemujaannya di Yunani berasal dari, atau dipengaruhi oleh, pemujaan dewi Astarte di Punisia.
Afrodit memiliki banyak nama lokal lainnya, seperti misalnya Akidalia, Kythereia dan Kerigo, yang digunakan di daerah tertentu di Yunani. Tiap-tiap nama memiliki sedikit perbedaan dalam hal kultusnya namun secara keseluruhan orang Yunani mengenali kesamaan mereka sebagai satu Afrodit. Para filsuf Attika pada abad keempat SM memisahkan dewi Afrodit menjadi dua, yaitu Afrodit surgawi (Afrodit urania) dengan prinsip-prinsip transender dan Adoridt umum yang dikenal oleh orang-orang (Afrodit Pandemos).