Bagian dari seri |
Agama Hindu |
---|
Artikel ini adalah bagian dari seri: |
Topik Indo-Eropa |
---|
Agama Weda (disebut juga Wedisme atau Hinduisme Kuno[catatan 1]) merujuk pada ideologi dan praktik-praktik peribadatan kaum penutur rumpun bahasa Indo-Arya di India Kuno setelah 1500 SM.[2][3][4] Ideologi dan praktik-praktik tersebut dituntunkan dalam kitab-kitab Weda, dan menjadi pendahulu dari agama Hindu modern.[5]
Menurut Heinrich von Stietencron, dalam publikasi di Dunia Barat pada abad ke-19, agama Weda diyakini berbeda dengan Hinduisme Modern. Hindu diyakini berasal dari epos-epos Hindu dan Purana melalui sekte Purohita, Tantra, dan Bhakti. Pada abad ke-20, pemahaman yang lebih baik mulai muncul. Agama Weda membagi warisan dan ilmu agamanya dengan Hindu kontemporer, menjadikan sejumlah sarjana menyebut bahwa agama Weda merupakan moyang dari "Hinduisme".[6] Gerakan reformasi Hindu dan Neo-Wedanta telah menekankan warisan Hindu dan "Hinduisme kuno", dan telah diterima di sebagian umat Hindu.[6] Umumnya, agama Weda dianggap sebagai pendahulu agama Hindu, tetapi tidak sama karena bukti-bukti teksnya berbeda.[catatan 2]
Agama ini disebut dalam Weda dan literatur terkait yang terus dilestarikan dari waktu ke waktu oleh banyak mazhab (aliran).[7] Teks Weda sangat jelas, intelektual, dan runtut, tetapi kurang jelas bagaimanakah penerapan teks Weda dalam praktik peribadatan, perwujudan, dan penerapan lainnya dalam kehidupan masyarakatnya.[7] Bukti menyebutkan bahwa Weda berevolusi dalam "dua arah yang berbeda", begitu kata Jamison dan Witzel. Yang satu berevolusi menjadi "sistem ritual yang rumit, mahal, dan terspesialisasi", sedangkan yang lainnya menganggap bahwa itu adalah "abstraksi dan internalisasi prinsip-prinsip yang mendasari ritual dan spekulasi kosmik" dalam diri sendiri. Tradisi ini mempengaruhi agama India lain seperti Buddha dan Jainisme, dan utamanya, Hindu.[8][9] Ritual Weda Śrauta yang kompleks ini terus dilestarikan di Kerala dan wilayah pesisir Andhra.[10]
Sejumlah sarjana menyebut bahwa agama Weda adalah perpaduan antara agama-agama bangsa Indo-Arya, "sinkretisme antara agama kuno Asia Tengah dan Indo-Eropa",[11] yang menyerap "praktik agama dan kepercayaan yang berbeda"[12] dari kebudayaan Baktria–Margiana,[12] serta sisa-sisa kebudayaan Harappa di lembah Sungai Indus.[13]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="catatan"/>
yang berkaitan