Aksara paku

Aksara paku
Prasasti aksara paku dalam tiga bahasa yang dibuat oleh raja Xerxes pada Van Fortress di Turki, ditulis dalam Bahasa Persia Kuno, Akkadia, dan Elam
Jenis aksara
BahasaAkkadia, Eblaite, Elam, Hattic, Hittite, Hurria, Luwia, Sumeria, Urartia, Persia Kuno
Periode
kira-kira abad ke-31 SM sampai abad ke-1 M.
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
(Proto-tulisan)
  • Aksara paku
Aksara turunan
tidak ada;
mempengaruhi bentuk Abjad Ugarit
tampaknya mengilhami Aksara paku Persia Kuno
ISO 15924
ISO 15924Xsux, 020 Sunting ini di Wikidata, ​Aksara Paku, Sumero-Akkadian
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Cuneiform
U+12000 to U+123FF (Sumero-Akkadian Cuneiform)
U+12400 to U+1247F (Numbers)
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara paku adalah salah satu jenis tulisan kuno berbentuk paku yang dituliskan di atas lempengan tanah liat.[1] Kata "aksara paku" merupakan terjemahan harfiah dari bahasa Latin, cuneus yang berarti 'baji' atau 'paku' dan forma yang berarti "bentuk".[1] Dengan demikian, aksara paku merupakan sebuah tulisan kuno yang menggunakan "huruf paku".[1][2] Tulisan ini tergolong sebagai tulisan yang rumit dan diduga hanya digunakan oleh orang-orang tertentu.[1] Aksara paku berkembang di daerah Sumer (nama kuno untuk Mesopotamia selatan yang sekarang berada di Irak selatan, dekat Teluk Persia).[1] Diduga, tulisan ini telah digunakan oleh orang-orang Sumer sekitar tiga ribu tahun sebelum Masehi, hampir sezaman dengan Hieroglif yang berkembang di Mesir.[1] Pada praktiknya yang paling awal, aksara paku diduga digunakan untuk pembukuan di istana atau kuil di daerah Sumer.[1] Selain itu, tulisan ini juga digunakan juga untuk aktivitas perdagangan.[1] Dari Sumer, aksara paku kemudian berkembang ke Akkad (daerah di sebelah utara Sumer).[1] Dari sinilah, aksara paku berkembang (dalam bahasa Akkad) dan digunakan secara luas di daerah Timur Tengah Kuno.[1]


  1. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) David L. Baker, John J. Bimson. 2004. Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 47-51.
  2. ^ (Indonesia) W. S. Lasor, D. A. Hubbard, F. W. Bush. 2009. Pengantar Perjanjian Lama 1:Taurat dan Sejarah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 80.

Developed by StudentB