Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
al-Qur'an | |
---|---|
القرآن al-Qurʾān | |
Informasi | |
Agama | Islam |
Bahasa | Arab Klasik |
Periode | 610–632 M |
Bab atau Surah | 114 surah |
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Al-Qur'an |
---|
Al-Qur'an (bentuk tidak baku: al-quran, alqur'an, alquran, kuran, qur'an)[1] adalah kitab suci agama Islam yang, menurut kepercayaan umat Muslim, diturunkan oleh Allah kepada nabi terakhir Islam, Muhammad, melalui Malaikat Jibril.[2] Kitab ini terbagi ke dalam 114 surah (bab), dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat. Selain memiliki makna keagamaan, karya ini secara luas dianggap sebagai karya terbaik dalam sastra Arab dan telah memengaruhi bahasa Arab secara signifikan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan langsung oleh Allah kepada Muhammad melalui Malaikat Jibril,[3][4] berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari; atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan,[5][6] [2][7][8][9] Umat Muslim menghormati Al-Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar dari Muhammad, sebagai salah satu tanda dari kenabian,[10] dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah sejak Adam dan diakhiri dengan Muhammad.[a] Kata "Quran" disebutkan sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an itu sendiri.[11]
Menurut ahli sejarah,[siapa?] beberapa sahabat Nabi memiliki tanggung jawab menuliskan kembali wahyu Tuhan berdasarkan apa yang telah sahabat lain hafalkan.[12] Setelah kematian Muhammad, para sahabat segera menyusun dan menuliskan kembali hafalan wahyu mereka. Penyusunan kembali Al-Qur'an ini diprakarsai oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khattab dengan persetujuan para sahabat senior.[13]
Al-Qur’an telah menjelaskan sendiri bahwasanya isi dari Al-Qur’an itu adalah sebuah petunjuk; terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya nilai-nilai moral.[14][15] Al-Qur’an juga digunakan bersama dengan hadis untuk menentukan hukum Syari'ah dan yurisprudensi Islam (fiqih).[16] Saat akan melaksanakan Salat, Al-Qur’an dibaca hanya dalam bahasa Arab saja.[17] Beberapa pakar Barat pun ada yang[siapa?] mengapresiasi Al-Qur’an sebagai sebuah karya sastra bahasa Arab terbaik di dunia.[18][19]
Seseorang yang menghafal isi Al-Qur'an disebut Hafiz. Beberapa umat Muslim membacakan Al-Qur’an dengan tartil.[20][Verifikasi gagal] Peraturan tata cara membaca Al-Qur'an yan baik dan benar disebut sebagai tajwid. Saat bulan suci Ramadan, biasanya umat Muslim melengkapi hafalan dan membaca Al-Qur’an mereka setelah melaksanakan salat tarawih. Untuk memahami makna dari Al-Qur'an, umat Muslim perlu menggunakan rujukan yang disebut tafsir.[21]
"Its outstanding literary merit should also be noted: it is by far, the finest work of Arabic prose in existence."
“It may be affirmed that within the literature of the Arabs, wide and fecund as it is both in poetry and in elevated prose, there is nothing to compare with it.”
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan