Alfabet Latin | |
---|---|
Jenis aksara | Alfabet
|
Bahasa | awalnya bahasa Latin, lalu umum digunakan bahasa-bahasa Eropa, Afrika, Austronesia, dan Austroasia |
Periode | sekitar sejak 700 SM hingga sekarang |
Arah penulisan | Kiri ke kanan |
Aksara terkait | |
Silsilah | |
Aksara turunan | Banyak: lihat Alfabet yang berasal dari aksara Latin |
Aksara kerabat | Alfabet Kiril Alfabet Koptik Alfabet Armenia Alfabet Rune/Futhark |
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Latn, 215 , Latin |
Pengkodean Unicode | |
Nama Unicode | Latin |
Lihat huruf Latin dalam Unicode | |
Alfabet Latin, abjad Latin, aksara Latin, huruf Latin, atau aksara Romawi adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi untuk menuliskan bahasa Latin, kira-kira sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria, sedangkan orang Etruria belajar dari orang Yunani. Alfabet Etruska merupakan adapatasi dari alfabet Yunani. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari abjad Fenisia, dan abjad Fenisia berasal dari hieroglif Mesir.
Pada saat ini alfabet Latin adalah aksara yang paling banyak digunakan di dunia untuk menuliskan berbagai bahasa. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan fonologi bahasa mereka, karena tidak semua fonem dapat dilambangkan dengan huruf Latin. Beberapa usaha modifikasi tersebut antara lain dengan menambahkan huruf baru (contoh: J, W), penambahan diakritik (contoh: Ñ, Ü), penggabungan huruf/ligatur (modifikasi bentuk, contoh: ß, Æ, Œ). Beberapa negara mengatur penggunaan dwihuruf dalam bahasa resmi mereka, yang melambangkan suatu fonem yang tidak dapat dilambangkan oleh alfabet Latin, misalnya "Th" (untuk bunyi /θ/ dan /ð/), "Ng" atau "Nk" (untuk bunyi /ŋ/), "Sch" atau "Sh" (untuk bunyi /ʃ/), "Ph" (untuk bunyi /ɸ/ dan /f/).