Alfonso X dari Kastilia

Alfonso X
Potret Alfonso X (1283)
Raja Kastila dan León
Berkuasa1 Juni 1252 – 4 April 1284
PendahuluFernando III
PenerusSancho IV
Informasi pribadi
Kelahiran(1221-11-23)23 November 1221
Toledo
Kematian4 April 1284(1284-04-04) (umur 62)
Sevilla
Pemakaman
WangsaIvrea
AyahFernando III dari Kastila
IbuBeatrix dari Schwaben
PasanganYolanda dari Aragon
Anak
di antara lainnya...
Beatriz
Fernando de la Cerda
Sancho IV, Raja Kastila
AgamaKatolik Roma

Alfonso X (juga terkadang Alphonso, Alphonse, atau Alfons, 23 November 1221 – 4 April 1284), disebut yang Bijaksana (bahasa Spanyol: el Sabio), merupakan seorang Raja Kastila, León dan Galisia dari tanggal 30 Mei 1252 sampai kematiannya. Selama Pemilihan Kekaisaran tahun 1257, sebuah faksi pembangkang memilihya untuk menjadi Raja Romawi (bahasa Latin: Rex Romanorum; bahasa Jerman: Römisch-deutscher König) pada tanggal 1 April. Ia melepaskan hak warisnya pada tahun 1275, dan dalam menciptakan aliansi dengan Inggris pada tahun 1254, hak warisnya terhadap Gascogne juga.

Alfonso X mendorong perkembangan sebuah istana kosmopolitan yang mendorong pembelajaran. Orang-orang Yahudi, Muslim, dan Kristen memiliki peran penting di istananya. Hasilnya, ia mendorong terjemahan karya-karya dari bahasa Arab dan bahasa Latin ke bahasa daerah Kastila, banyak perubahan intelektual terjadi, mungkin dorongan paling menonjol untuk penggunaan bahasa Kastila sebagai bahasa utama pembelajaran, sains dan hukum yang lebih tinggi. Alfonso adalah seorang pujangga Galisia, yang produktif seperti Cantigas de Santa Maria, yang sama-sama terkenal dengan notasi musik mereka mengenai nilai kesukuan. Ketertarikan ilmiah Alfonso—ia terkadang dijuluki sang Astrolog (el Astrólogo)—membuatnya mensponsori pembuatan Tabel Alfonsine, dan Kawah Alphonsus di bulan dinamai sepertinya. Sebagai seorang legislator ia memperkenalkan kode undang-undang vernakular pertama di Spanyol, Siete Partidas. Ia menciptakan Mesta, sebuah asosiasi petani domba di dataran tengah, tetapi merendahkan mata uangnya untuk membiayai hak warisnya atas mahkota Jerman. Ia berjuang dalam perang yang sukses dengan Portugal, tapi kurang sukses dengan Granada. Akhir masa pemerintahannya dirusak oleh perang saudara dengan putra sulungnya yang masih hidup, calon Sancho IV, yang berlanjut setelah kematiannya.


Developed by StudentB