Alfred Russel Wallace | |
---|---|
Lahir | Llanbadoc, Monmouthshire, Wales | 8 Januari 1823
Meninggal | 7 November 1913 Broadstone, Dorset, Inggris | (umur 90)
Kebangsaan | Britania Raya |
Dikenal atas | Rekan penemu seleksi alam Karya rintisannya dalam biogeografi Garis Wallace Efek Wallace |
Penghargaan | Royal Medal (1868) Gold Medal dari Société de géographie (1870) Darwin Medal (1890) Founder's Medal (1892) Linnean Medal (1892) Copley Medal (1908) Darwin–Wallace Medal (Gold, 1908) Order of Merit (1908) |
Karier ilmiah | |
Bidang | Penjelajahan, biologi evolusioner, zoologi, biogeografi, reformasi sosial |
Singkatan penulis (botani) | Wallace |
Alfred Russel Wallace OM FRS (8 Januari 1823 – 7 November 1913) adalah naturalis sekaligus penjelajah, geografer, antropolog, biolog, dan ilustrator berkebangsaan Inggris yang mencetuskan teori evolusi lewat seleksi alam. Makalah yang ia tulis mengenai pokok bahasan tersebut terbit berbarengan dengan sejumlah karya tulis Charles Darwin pada tahun 1858.[1] Hal ini mendorong Darwin untuk mempublikasikan gagasannya sendiri dalam Asal Usul Spesies. Wallace banyak melakukan penelitian lapangan, pertama-tama di basin Sungai Amazon dan kemudian di Kepulauan Melayu (Nusantara), di mana ia mengidentifikasi pembagian fauna yang sekarang dikenal dengan istilah Garis Wallace. Garis tersebut membagi kepulauan Indonesia menjadi dua bagian yang berbeda: bagian barat di mana sebagian besar faunanya berasal dari Asia, dan bagian timur di mana faunanya mencerminkan Australasia.
Ia dianggap sebagai ahli terkemuka dari abad ke-19 dalam bidang penyebaran geografis spesies hewan dan terkadang disebut "bapak biogeografi".[2] Wallace adalah salah seorang pemikir tentang evolusi dari abad ke-19 dan telah memberi banyak kontribusi lainnya untuk pengembangan teori evolusi di samping menjadi rekan penemu seleksi alam. Hal ini mencakup konsep warna peringatan pada hewan, dan juga efek Wallace, suatu hipotesis tentang bagaimana seleksi alam dapat memberikan kontribusi spesiasi dengan mendorong terciptanya penghalang terhadap hibridisasi.
Pembelaannya atas spiritualisme dan keyakinannya akan hal non materi demi kecakapan mental yang lebih tinggi dari manusia mengakibatkan ketegangan hubungannya dengan beberapa anggota badan ilmiah.
Selain karya ilmiah, ia juga seorang aktivis sosial yang kritis terhadap apa yang dianggap sebagai suatu sistem ekonomi dan sosial yang tidak adil di Britania pada abad ke-19. Ketertarikannya akan sejarah alam membuatnya menjadi salah satu ilmuwan terkemuka pertama yang mengangkat masalah dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Ia juga seorang penulis yang produktif yang menulis tentang masalah-masalah sosial maupun ilmiah; catatan perjalanan dan pengamatannya selama penjelajahannya di Singapura, Indonesia, dan Malaysia, yakni The Malay Archipelago, merupakan sebuah karya yang populer dan sangat dihargai. Sejak diterbitkannya pada tahun 1869, buku tersebut terus dicetak ulang secara berkala.
Wallace mengalami berbagai kesulitan keuangan pada hampir sepanjang hidupnya. Perjalanannya ke Amazon dan Timur Jauh dibiayai dari penjualan spesimen-spesimen yang berhasil ia kumpulkan dan, setelah kehilangan sebagian besar uangnya dari semua hasil penjualan tersebut akibat berbagai kegagalan investasi, ia sering kali harus membiayai dirinya sendiri dari publikasi-publikasi yang ia hasilkan. Tidak seperti beberapa orang pada zamannya dalam komunitas ilmiah Britania, seperti Darwin dan Charles Lyell, ia tidak memiliki harta keluarga untuk menyokongnya. Wallace tidak berhasil mendapatkan sebuah posisi yang memberikan gaji jangka panjang, dan tidak menerima penghasilan tetap sampai akhirnya pada tahun 1881, melalui upaya Darwin, ia dianugerahkan sejumlah uang pensiun yang kecil dari pemerintah.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama tendency