Aliyah (Ibrani: עלייה Translit.: ʿAliyah Diterjemahkan: "naik") adalah sebuah istilah yang dipergunakan secara luas untuk merujuk kepada imigrasi Yahudi ke Tanah Israel. Tindakan kebalikannya, emigrasi Yahudi meninggalkan Israel, disebut "Yerida" ("turun"). Bila seseorang membaca doa-doa Torah sebelum dan sesudah membaca, mereka melakukan aliyah, atau "naik" ('panggilan' ke bimah oleh pelantun Torah.)
Aliyah adalah sebuah konsep budaya Yahudi yang penting dan dasar dari Zionisme sehingga konsep ini ditempatkan dalam Undang-undang Kepulangan ke Israel, yang mengizinkan setiap orang Yahudi memiliki hak hukum untuk mendapatkan bantuan berimigrasi dan menetap di Israel, serta kewarganegaraan Israel secara otomatis. Seorang Yahudi yang melakukan aliyah disebut "oleh" (maskulin singular) atau "olah" (feminin singular), bentuk pluralnya adalah "olim". Banyak orang Yahudi menganjurkan aliyah sebagai kepulangan ke Tanah Perjanjian, dan menganggapnya sebagai janji alkitabiah Allah kepada para keturunan leluhur Ibrani Abraham, Ishak, dan Yakub.
Dalam "Zionis Discourse", istilah aliyah mencakup baik imigrasi sukarela karena alasan-alasan ideologis, emosional, atau praktis dan, sebaliknya pengungsian massal dari populasi orang Yahudi yang teraniaya. Kebanyakan orang Yahudi Israel pada masa kini menelusuri akar-akar keluarganya baru-baru ini ke luar negaranya. Sementara banyak yang secara aktif memilih untuk menetap di Israel ketimbang di suatu negara lainnya, banyak yang mempunyai sedikit saja atau bahkan sama sekali tidak punya pilihan untuk meninggalkan negara asal mereka sebelumnya. Sementara Israel umumnya diakui sebagai sebuah “negara imigran", ia juga dikenal secara luas sebagai negara pengungsi.
Dalam sejarah Zionis, berbagai gelombang aliyah, yang dimulai dengan ketibaan Biluim dari Rusia pada 1882, dikenal sebagai aliyot (bentuk plural dari aliyah). Para aliyot ini sering kali dikategorikan melalui tanggal dan negara asal imigran mereka.