Bahasa | |
---|---|
| |
Agama | |
Kekristenan | |
Kelompok etnik terkait | |
Anglo-Norman (bahasa Norman: Anglo-Normaunds, bahasa Inggris Kuno: Engel-Norðmandisca) merupakan kelas penguasa di Inggris pada Abad Pertengahan setelah peristiwa penaklukan Inggris oleh Normandia, dan utamanya merupakan kombinasi dari etnis Normandia, Prancis, Flandria, Inggris dan Bretagne.[1] Sejumlah kecil orang Normandia sebelumnya sudah berteman dengan raja Inggris Anglo-Saxon masa depan, Edward sang Pengaku Iman, selama ia diasingkan di tanah air ibunya di Normandia, Prancis bagian utara. Ketika kembali ke Inggris, beberapa teman ikut bersamanya; sehingga, sebelumnya sudah ada orang Normandia yang bermukim di Inggris sebelum peristiwa penaklukan. Penerus dari Edward, Harold Godwinson, dikalahkan oleh Adipati William sang Penakluk dari Normandia pada Pertempuran Hastings, membawa William naik takhta Inggris.
Orang Normandia yang menang membentuk sebuah kelas penguasa di Inggris, berbeda dengan (meskipun menikah campur) penduduk asli. Lama kelamaan, bahasa mereka berevolusi dari bahasa Normandia Kuno kontinental menjadi bahasa Anglo-Norman yang berbeda. Anglo-Norman dengan cepat mendirikan kontrol untuk seluruh Inggris, serta sebagian Wales (Cambro-Norman). Setelah tahun 1130, sebagian selatan dan timur Skotlandia berada di bawah kekuasaan Anglo-Norman (Scoto-Norman), sebagai imbalan untuk dukungan mereka terhadap penaklukan oleh David I. Penaklukan Irlandia oleh Normandia pada 1169 membawa Anglo-Norman dan Cambro-Norman bermukim di sebagian besar Irlandia, dan menjadi Irlandia-Norman.