Anschluss

Simbol artikel pilihan
Artikel ini telah dinilai sebagai artikel pilihan pada 3 Maret 2023 (Pembicaraan artikel)

Artikel ini tersedia dalam versi lisan
Dengarkan versi lisan dari artikel ini (1 jam 11 menit)
noicon
Ikon Wikipedia Lisan
Berkas suara ini dibuat berdasarkan revisi dari artikel ini per tanggal 17 Oktober 2022 (2022-10-17), sehingga isinya tidak mengacu pada revisi terkini.
Pos lintas batas negara Austria yang tengah dibongkar setelah peristiwa Anschluss
Wilayah Austria (merah) dan Jerman Nazi (merah jambu) pada 12 Maret 1938
Kerumunan menyambut kedatangan pasukan Jerman Nazi di kota Wina

Anschluss atau Anschluß (Jerman: [ˈʔanʃlʊs] , secara harfiah berarti "sambungan") adalah aneksasi wilayah Austria oleh Jerman Nazi yang berlangsung pada 12 Maret 1938. Anschluss merupakan bagian dari upaya Pemimpin Jerman Adolf Hitler (yang sendirinya berasal dari Austria) untuk mendirikan sebuah Reich yang menyatukan wilayah-wilayah berbahasa Jerman. Setelah berhasil mengambil alih Austria, Jerman Nazi memperoleh Sudetenland (yang dihuni orang-orang berbahasa Jerman) dari Cekoslowakia pada September 1938.

Sebelum peristiwa Anschluss, kelompok Nazi di Jerman dan Austria menginginkan penyatuan kedua negara tersebut karena menurut mereka rakyat Jerman dan Austria adalah satu bangsa yang menuturkan bahasa yang sama, yaitu bahasa Jerman. Di sisi lain, Kanselir Austria Kurt Schuschnigg berupaya mempertahankan kemerdekaan negaranya meskipun terus menerus menerima tekanan dari kelompok Nazi. Schuschnigg merencanakan sebuah referendum pada 13 Maret 1938 dengan harapan bahwa rakyat Austria akan menunjukkan hasrat mereka untuk tetap merdeka. Namun, ultimatum dari Jerman Nazi memaksa Schuschnigg untuk mundur. Referendum 13 Maret pun dibatalkan.

Angkatan bersenjata Jerman yang disebut Wehrmacht kemudian memasuki wilayah Austria pada 12 Maret 1938 untuk menganeksasi negara tersebut. Wehrmacht tidak menghadapi perlawanan sama sekali. Pasukan Jerman dan Hitler malah mendapatkan sambutan yang hangat. Pada 13 Maret 1938, Jerman mengesahkan undang-undang yang meresmikan Anschluss. Sekitar satu bulan kemudian, pada 10 April 1938, rezim Nazi menyelenggarakan sebuah plebisit agar rakyat Austria dapat "mengesahkan" undang-undang tersebut. Hasil plebisit tersebut menunjukkan bahwa 99,75% pemilih di Austria mendukung penyatuan. Sekutu pemenang Perang Dunia I seharusnya bertanggung jawab menegakkan ketentuan Perjanjian Versailles dan Perjanjian Saint-Germain-en-Laye yang melarang penyatuan Austria dengan Jerman. Namun, negara-negara Sekutu malah tidak mengambil tindakan sama sekali.

Akibat Anschluss, masyarakat Austria mengalami proses nazifikasi, sementara negara Austria sendiri bubar hingga kekalahan Jerman Nazi dalam Perang Dunia II pada 1945. Sebuah pemerintahan sementara dibentuk di Austria pada 27 April 1945, dan wilayah Austria lalu dibagi menjadi empat zona pendudukan Sekutu, masing-masing dikelola oleh Amerika Serikat, Uni Soviet, Britania Raya, dan Prancis. Kedaulatan Austria baru dikembalikan pada tahun 1955 setelah ditandatanganinya Perjanjian Negara Austria.

Terkait peran Austria dalam Perang Dunia II, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Britania menandatangani Deklarasi Moskwa pada 30 Oktober 1943 yang menyatakan bahwa Austria adalah "negara pertama yang menjadi korban agresi Hitler". Pemerintahan sementara Austria pada tahun 1946 juga menyebarluaskan mitos Austria sebagai "korban pertama Nazi" dengan menerbitkan Buku Merah-Putih-Merah (Rot-Weiß-Rot-Buch). Mitos ini terus dianut di Austria hingga berlangsungnya skandal internasional pada tahun 1986 yang menjerat Presiden Austria Kurt Waldheim akibat keterlibatannya sebagai aide-de-camp (pembantu pribadi) di Wehrmacht. Kini mitos "korban pertama Nazi" sudah ditinggalkan, dan pemerintah Austria sendiri juga telah mengakui keterlibatan Austria dalam kejahatan Nazi.


Developed by StudentB