Luas | 14.000.000 km2[1] |
---|---|
Populasi | Tidak ada penduduk tetap (2015)[2] ~ 5.000 penduduk tinggal sementara |
Kepadatan penduduk | 0,00008 hingga 0,00040 penduduk per kilometer persegi (0,00021 hingga 0,00104/mil persegi) |
Negara | 0 |
TLD internet | .aq |
Antarktika merupakan benua yang meliputi Kutub Selatan di Bumi, hampir seluruhnya terletak di Lingkar Antarktik dan dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan Samudra Hindia. Dengan luas 14.0 juta km2 (5.4 juta sq mi), Antarktika adalah benua terluas kelima setelah Eurasia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Sebagai perbandingan, Antarktika hampir dua kali ukuran Australia. Sekitar 98% dari Antarktika ditutupi oleh es yang rata-rata ketebalan minimal 1,9 km,[3] seluruh daratan meluas tetapi di bagian utara mencapai Semenanjung Antarktika.
Antarktika memiliki kelembapan rata-rata terendah, suhu rata-rata terendah di antara semua benua di bumi, benua tertandus, benua berangin terkencang, dan memiliki elevasi rata-rata tertinggi dari semua benua.[4] Antarktika dianggap sebagai gurun, dengan curah hujan hanya 200 mm (8 inci) di sepanjang pantai dan jauh lebih sedikit di pedalaman.[5] Tempat terdingin di muka bumi ini sebagian besar tertutup es sepanjang tahun mencapai -89 °C (-129 °F). Populasinya terkecil jauh di bawah yang lain (umumnya dihuni oleh para peneliti dan ilmuwan untuk batas waktu tertentu saja) sekitar 1000 sampai 5000 orang.[6] Hanya organisme yang dapat hidup dan beradaptasi di suhu dingin termasuk berbagai jenis fungi, alga, bakteri, protista, tumbuhan, selain itu hewan seperti penguin, nematoda, anjing laut. Vegetasi yang ada hanya tundra.
Legenda dan spekulasi tentang sebuah Terra Australis ("Daratan di Selatan") sudah ada sejak zaman kuno, penemuan benua yang pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan yang pertama tercatat tahun 1821. Namun, peta yang dibuat Laksamana Piri Reis tahun 1513 memuat sebuah benua selatan yang diduga sebagai pantai Antarktika.
Antarktika merupakan zona bebas, walaupun sampai saat ini masih ada beberapa negara di dunia yang mengajukan klaim kepemilikan wilayah di benua Antarktika tersebut.