33As Arsen | |||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | |||||||||||||||||||||||||||||
Alotrop | abu-abu (paling umum), kuning, hitam (lihat alotrop arsen) | ||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | abu-abu metalik | ||||||||||||||||||||||||||||
Arsen dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 33 | ||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 15 (pniktogen) | ||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 4 | ||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | metaloid | ||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Ar] 4s2 3d10 4p3 | ||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 5 | ||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||
Titik sublimasi | 887 K (615 °C, 1137 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 5,727 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 5,22 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||
Titik tripel | 1090 K, 3628 kPa[3] | ||||||||||||||||||||||||||||
Titik kritis | 1673 K, ? MPa | ||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | abu-abu: 24,44 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 34,76 kJ/mol (?) | ||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 24,64 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −3, −2, −1, 0,[4] +1,[5] +2, +3, +4, +5 (oksida agak asam) | ||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,18 | ||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 947,0 kJ/mol ke-2: 1798 kJ/mol ke-3: 2735 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 119 pm | ||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 119±4 pm | ||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 185 pm | ||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | rombohedron | ||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 5,6 µm/(m·K)[6] (pada s.k.) | ||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 50,2 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 333 nΩ·m (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik[7] | ||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −5,5×10−6 cm3/mol[8] | ||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | 8 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 22 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 3,5 | ||||||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 1440 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-38-2 | ||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | alkemis Arab (sebelum 815 M) | ||||||||||||||||||||||||||||
Isotop arsen yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||
Arsen, arsenik, arsenikum atau warangan[9] adalah sebuah unsur kimia dengan lambang As dan nomor atom 33. Arsen terdapat dalam banyak mineral, biasanya dalam kombinasi dengan belerang dan beberapa logam, tetapi juga sebagai kristal elemental murni. Arsen adalah sebuah metaloid. Ia memiliki berbagai alotrop, tetapi hanya bentuk abu-abu, yang memiliki penampilan metalik, yang penting bagi industri.
Penggunaan utama arsen adalah paduan timbal (misalnya dalam aki mobil dan amunisi). Arsen adalah dopan tipe-n yang umum dalam perangkat elektronik semikonduktor. Ia juga merupakan komponen dari semikonduktor majemuk III–V galium arsenida. Arsen dan senyawanya, terutama trioksida, digunakan dalam produksi pestisida, produk kayu olahan, herbisida, dan insektisida. Aplikasi ini menurun dengan meningkatnya pengakuan terhadap toksisitas arsen dan senyawanya.[10]
Beberapa spesies bakteri dapat menggunakan senyawa arsen sebagai metabolit pernapasan. Sejumlah kecil arsen merupakan unsur makanan penting pada tikus, hamster, kambing, ayam, dan mungkin spesies lainnya. Peran dalam metabolisme manusia tidak diketahui.[11][12][13] Namun, keracunan arsen dapat terjadi dalam kehidupan multisel jika jumlahnya lebih besar dari yang dibutuhkan. Kontaminasi arsen di air tanah adalah masalah yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.
Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menyatakan bahwa semua bentuk arsen merupakan risiko serius bagi kesehatan manusia.[14] Badan untuk Zat Beracun dan Pendaftaran Penyakit Amerika Serikat menempatkan arsen sebagai nomor 1 dalam Daftar Prioritas Bahan Berbahaya 2001 di lokasi Superfund.[15] Arsen diklasifikasikan sebagai karsinogen Grup-A.[14]