Asparukh | |
---|---|
Penguasa Bulgaria | |
Berkuasa | 681–701 |
Pendahulu | Kubrat |
Penerus | Tervel |
Kelahiran | skt. 640 |
Kematian | 701 Sungai Dnieper |
Keturunan | Tervel Ajjar |
Wangsa | Dulo |
Ayah | Kubrat |
Asparukh (juga disebut Asparuh, Isperih atau Ispor) (bahasa Bulgaria: Аспарух, Asparuh atau Исперих, Isperih) adalah pemimpin suku Bulgar pada pertengahan akhir abad ke-7.
Ia merupakan pendiri Kekaisaran Bulgaria Pertama. Bersama dengan 30.000 hingga 50.000 orang Bulgar,[1][2][3] ia mencapai wilayah sungai Donau ketika ibu kota Kekaisaran Romawi Timur di Konstantinopel sedang dikepung oleh Khalif Arab, Muawiyah I (674–678). Rakyatnya menetap di delta sungai Donau, kemungkinan di Pulau Peuce yang kini sudah tidak ada. Setelah pengepungan Arab berhasil dikalahkan, Kaisar Romawi Timur Konstantinus IV mulai menyerang Bulgar pada tahun 680 dan memaksa musuhnya untuk berlindung di kemah-kemah. Saat Konstantinus harus pergi untuk mendapatkan penanganan medis, rumor mulai menyebar bahwa sang kaisar meninggalkan tentaranya, sehingga tentara Romawi Timur pun mulai meninggalkan tugas. Maka tentara Bulgar menembus blokade tentara Romawi Timur dan berhasil mengusir mereka dalam Pertempuran Ongala pada tahun 680. Asparuh pun berhasil memasuki daerah Balkan.
Setelah Asparuh memerintahkan penjarahan di Trakia Romawi Timur, Konstantinus IV pun mengajak berdamai. Bulgar setuju, dan Romawi Timur harus membayar upeti setiap tahunnya.