Athanasius

Santo Athanasius dari Aleksandria
Ikon Santo Athanasius
Batrik Aleksandria; Santo dan Pujangga Gereja
Lahirca. 296–298[1]
Aleksandria, Mesir
Meninggal2 Mei 373 (umur 75–79)
Aleksandria, Mesir
Dihormati diGereja Ortodoks Timur, Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Oriental, gereja Lutheran, gereja-gereja Komuni Anglikan, dan Gerakan Anglikan Berkelanjutan
Tempat ziarahKatedral Ortodoks Koptik Santo Markus di Kairo, Mesir
Pesta15 Mei = 7 Pasyons, 89 AM (Anno Martyrum, Tarikh Para Martir). (Ortodoks Koptik)
2 Mei (Kristen Barat)
18 Januari (Ortodoks Timur)
AtributUskup berdebat dengan penyembah berhala; uskup memegang sebuah kitab terbuka; uskup berdiri di atas ahli bid'ah yang telah dikalahkan

Santo Athanasius dari Aleksandria (/ˌæθəˈnʃəs/; bahasa Yunani: Ἀθανάσιος Ἀλεξανδρείας, Athanásios Alexandrías; ca. 296–298 – 2 Mei 373), dijuluki pula Athanasius Agung, Athanasius Sang Pengaku Iman atau, khususnya dalam Gereja Ortodoks Koptik, Athanasius Apostolik, adalah Uskup Aleksandria (Athanasius I). Ia menjabat sebagai uskup selama 45 tahun (ca. 8 Juni 328 – 2 Mei 373). Semasa menjabat, 17 tahun lamanya ia lewatkan dalam pembuangan yang terjadi lima kali atas titah kaisar-kaisar Romawi yang berbeda-beda. Athanasius adalah seorang Teolog Kristen, Bapa Gereja, pembela utama paham Tritunggal melawan Arianisme, dan seorang pemimpin Mesir yang terkemuka pada abad ke-4.

Konflik dengan Arius serta Arianisme dan beberapa Kaisar Romawi berturut-turut membentuk perjalanan karier Athanasius. Pada 325, tatkala berumur 27 tahun, Athanasius mulai menunjukkan ketokohannya dalam menentang kaum Arian sebagai seorang diakon dan pembantu Uskup Aleksander dari Aleksandria selama berlangsungnya Konsili Nicea I. Kaisar Romawi Konstantinus Agung menyelenggarakan konsili itu pada Mei–Agustus 325 untuk membahas pendapat Arius bahwa Putra Allah, Yesus dari Nazaret, memiliki hakikat yang berbeda dari Allah Bapa.[2] Tiga tahun seusai konsili, Athanasius menggantikan mentornya sebagai Uskup Agung Aleksandria. Selain berkonflik dengan kaum Arian (termasuk para rohaniwan Arian yang berkuasa dan berpengaruh dipimpin Eusebius dari Nikomedia), ia juga bertikai dengan Kaisar Konstantinus, Kaisar Konstantius II, Kaisar Yulianus Murtad, dan Kaisar Valens. Ia terkenal dengan julukan "Athanasius Contra Mundum" (frasa Latin yang berarti Athanasius Melawan Dunia).

Meskipun demikian, beberapa tahun setelah kematiannya, Gregorius dari Nazianzus menjulukinya "Saka Guru Gereja". Karya-karya tulisnya sangat dihargai oleh Bapa-Bapa Gereja sesudahnya, baik di Gereja Barat maupun di Gereja Timur, yang dapat melihat betapa isi karya-karya tulis itu memperlihatkan bakti yang besar terhadap Sang Firman yang menjadi manusia, perhatian yang besar terhadap urusan-urusan pastoral, serta minat yang besar terhadap monastisisme. Athanasius digolongkan sebagai salah satu dari empat tokoh besar Gereja Timur yang digelari Pujangga Gereja oleh Gereja Katolik Roma.[3] Dalam Gereja Ortodoks Timur, ia digelari "Bapa Ortodoksi". Beberapa golongan Protestan menggelarinya "Bapa Kanon Alkitab". Athanasius dihormati sebagai salah satu Orang Kudus Kristiani. Pestanya diperingati setiap 2 Mei oleh Gereja Barat, setiap 15 Mei oleh Gereja Ortodoks Koptik, dan setiap 18 Januari oleh Gereja Ortodoks Timur. Ia dihormati sebagai Orang Kudus oleh Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Katolik Roma, gereja-gereja Lutheran, dan gereja-gereja dalam Komuni Anglikan.

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Clifford1907
  2. ^ Durant, Will. Caesar and Christ. New York: Simon and Schuster. 1972.
  3. ^ Chapman, John. "Doctors of the Church". The Catholic Encyclopedia Vol. 5. New York: Robert Appleton Company, 1909. 6 December 2015

Developed by StudentB