Atmosfer bumi atau angkasa[1] adalah lapisan gas yang melingkupi bumi, dari permukaannya sampai jauh di luar angkasa. Ketinggian atmosfer antara ketinggian 0 km di atas permukaan tanah hingga pada ketinggian sekitar 10000 km dari atas permukaan bumi.[2] Susunan atmosfer terdiri dari lapisan yang dibedakan berdasarkan komposisi, reaksi kimia, ionisasi, dan tingkatan suhunya.[3] Berdasarkan suhunya, atmosfer tersusun dari lima lapisan dengan suhu yang berbeda-beda yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Lapisan atmosfer paling atas sangat tipis dan renggang sehingga partikel yang bergerak bebas dapat lepas dari tarikan gravitasi bumi dan tertiup ke ruang angkasa oleh angin surya. Sebaliknya, kondisi lapisan atmosfer paling bawah sangat tebal dan terdiri dari gas, air, dan debu yang menyebabkan terjadinya hujan serta perubahan musim dan cuaca. Lapisan troposfer dan stratosfer digunakan sebagai jalur transportasi bagi pesawat terbang.[4]
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.[5][a] Sifat utama dari atmosfer yaitu dapat dimampatkan, sehingga lapisan atmosfer yang berada di bawah lebih padat dibandingkan lapisan atmosfer di atasnya. Ini kemudian membentuk sifat lain dari atmosfer yaitu pengurangan tekanan udara pada peningkatan ketinggian. Massa total atmosfer diperkirakan sebesar 56 x 1014 ton. Dari permukaan Bumi hingga ketinggian 6 km diperkiran terkandung setengah dari massa atmosfer. Pada ketinggian 35 km, diperkirakan persentase keseluruhan atmosfer telah mencapai 99%.[6]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/>
yang berkaitan