Status konservasi | Risiko rendah |
---|---|
Nama lain | Ayam Kampung |
Negara asal | Indonesia |
Penggunaan | tujuan ganda |
Karakteristik | |
Berat | Jantan: rata-rata 2 - 2.5 kg[1] |
Betina: rata-rata 1.5 - 2 kg[1] | |
Warna telur | putih dan putih kecoklat |
Klasifikasi | |
Ayam Gallus gallus domesticus |
Ayam kampung adalah sebutan di Indonesia bagi ayam peliharaan yang tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan untuk kepentingan komersial.
Dahulu, ayam kampung tidak memiliki istilah ayam kampung petelur ataupun pedaging. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur sebagaimana halnya bangsa unggas dan mempunyai daging selayaknya hewan pada umumnya. Namun, sekarang sudah banyak yang membudidayakan ayam kampung untuk tujuan komersial.
Nama ilmiah untuk ayam kampung adalah Gallus domesticus.[2] Aktivitas peternakan ayam kampung telah ada sejak zaman dahulu. Seiring dengan berkembangnya zaman, kini peternakan ayam kampung telah banyak mengalami perubahan. Sudah banyak ayam kampung yang dikembangkan agar memiliki produktivitas yang lebih baik.