Ba'kelalan permukiman | ||||
---|---|---|---|---|
Tempat | ||||
Negara berdaulat | Malaysia | |||
Negara bagian | Sarawak | |||
Divisi di Malaysia | Divisi Limbang | |||
Negara | Malaysia | |||
Geografi | ||||
Ketinggian | 910 m | |||
Informasi tambahan | ||||
Zona waktu |
Ba'kelalan adalah sekelompok sembilan desa di Dataran Tinggi Bario, Divisi Limbang, Sarawak, Malaysia yang memiliki ketinggian sekitar 3.000 kaki (910 m) di atas permukaan laut dan berjarak 4 km dari perbatasan dengan Kalimantan Indonesia. Para penduduknya berasal dari suku Lun Bawang.[1] Desa-desa tersebut adalah Buduk Nur, Long Langai, Long Lemumut, Long Ritan, Long Rusu, Pa Tawing, Buduk Bui, Buduk Aru dan Long Rangat.[2][3]
Ba'kelalan | |
---|---|
Negara | Malaysia |
Negara bagian | Sarawak |
Nama Ba’Kelalan berasal dari Sungai Kelalan dan Ba’ yang artinya tanah basah dalam bahasa Lun Bawang. Penduduknya berjumlah sekitar 1203 orang namun beberapa menyebut angka 8000. Dalam iklim pegunungan yang dingin, buah-buahan seperti apel, jeruk mandarin dan vanila tumbuh.[4] Kawasan tersebut juga menghasilkan beras, dan garam gunung yang didapat dari perbukitan terdekat.[3] Orang-orang di Ba'Kelalan menganut Kristen dan merupakan anggota dari Sidang Injil Borneo, dan produksi beras meningkat dua kali lipat semenjak pelarangan alkohol.[5]
Bandar Udara Ba'kelalan memiliki tujuan penerbangan menuju Bario dan menuju Lawas menggunakan pesawat DHT 19 kursi. Akses jalan raya memungkinkan melalui bekas jalur penebangan sepanjang 125 km dari Lawas menggunakan kendaraan roda empat, tetapi kondisi jalan tersebut buruk saat musim hujan dan perjalanannya menghabiskan waktu sekitar enam jam. Namun pada September 2009, pemerintah persekutuan Malaysia menggelontorkan dana sejumlah RM50 juta untuk fase pembangunan pertama sebuah jalan dari Lawas menuju Ba’Kelalan untuk memfasilitasi akses.[6]
Pariwisata telah meningkat pada tahun-tahun terkini: Ba'kelalan sekarang memiliki sebuah lapangan golf alami 9 lubang, dan pemukimannya juga menjadi titik akses termuda untuk mengunjungi Taman Nasional Kayan Mentarang di Krayan, Kalimantan.[7]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama bt
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama AmL
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama mysinchew
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama bikcloud
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lily
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Road
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama EasternTimes