Baby boomers (seringkali disingkat sebagai boomers) adalah kelompok demografi menyusul Generasi Bisu dan mendahului Generasi X. Generasi tersebut umum diartikan sebagai orang-orang yang lahir dari 1946 sampai 1964, pada masa ledakan kelahiran setelah Perang Dunia II.[1] Istilah tersebut juga dipakai di luar Amerika Serikat namun penanggalan, konteks demografi dan identifikasi budayanya beragam.[2][3][4][5] Ledakan kelahiran banyak diartikan sebagai "gelombang kejut"[6] dan "babi dalam piton".[7][8] Kebanyakan baby boomers adalah anak-anak dari Generasi Terbesar atau Generasi Bisu, dan biasanya orangtua dari Generasi X, Milenial, serta sebagian Generasi Z.[9]
Di Dunia Barat, masa kecil para boomer pada 1950an dan 1960an mengalami reformasi signifikan dalam pendidikan, baik sebagai bagian dari konfrontasi ideologi yang menjadi Perang Dingin,[10][11] dan sebagai kelanjutan dari periode antar-perang.[12][13] Pada 1960an dan 1970an, karena jumlah yang relatif besar dari orang-orang muda yang memasuki masa remaja dan dewasa muda—yang tertua menginjak usia 18 tahun pada 1964—mereka, bersama dengan orang-orang di sekitar mereka, menciptakan retorika yang sangat spesifik di kalangan kelompok mereka[14] dan gerakan-gerakan sosial timbul di sejumlah besar orang dari mereka, seperti kontra-budaya pada 1960an[15] dan timbal baliknya.[16]
Di kebanyakan negara, periode tersebut adalah salah satu periode ketidakstabilan politik yang mendalam karena ketonjolan pemuda setelah perang.[16][17] Di Tiongkok, boomer melewati Revolusi Kebudayaan dan menjadi subyek dari kebijakan satu anak pada masa dewasa.[18]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :36
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :8
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :18
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :6
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :22
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :15
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :24