Bahasa Ibrani
עִבְֿרִיתּ Ivrit | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Pengucapan | Modern: [ivˈʁit] [ib 1] Tiberia: [ʕivˈriθ] Alkitab: [ʕibˈrit] | ||||||||||||
Dituturkan di | Israel, Palestina, dan populasi diaspora Yahudi diseluruh dunia. | ||||||||||||
Wilayah | Tanah Israel
| ||||||||||||
Etnis | Bangsa Israel; Orang Yahudi dan Orang Samaria | ||||||||||||
Jumlah penutur | Sekitar 15 juta (Lihat: #Persebaran)
Israel Amerika Serikat B2 sekitar 500.000 hingga 1.000.000 | ||||||||||||
Kepunahan | Bahasa Ibrani Mishnaik diperkirakan punah pada abad ke-5 Masehi, berlanjut sebagai bahasa agamawi dengan munculnya Judaisme sebagai bahasa Ibrani Alkitab[1][2] | ||||||||||||
Kebangkitan | Dibangkitkan pada abad ke-19 Masehi. Terdapat sekitar 9 juta penutur bahasa Ibrani Modern dengan 5 juta diantaranya sampai pada tingkat bahasa ibunda (2017)[3]
Rincian data penutur Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[4]
| ||||||||||||
| |||||||||||||
Bentuk baku | |||||||||||||
Dialek | |||||||||||||
Abjad Ibrani Braille bahasa Alfabet Paleo-Ibrani (Bahasa Ibrani Alkitab Kuno) Abjad Aram (Bahasa Ibrani Alkitab Akhir) Aksara Samaria (Bahasa Ibrani Alkitab Samaria) | |||||||||||||
Bahasa Isyarat Ibrani[5] | |||||||||||||
Status resmi | |||||||||||||
Bahasa resmi di | Israel (Bahasa Ibrani Modern)[6] | ||||||||||||
Diakui sebagai bahasa minoritas di | |||||||||||||
Diatur oleh | Akademi bahasa Ibrani האקדמיה ללשון העברית (ha-akademyah la-lashon ha-ʿivrit) | ||||||||||||
Kode bahasa | |||||||||||||
ISO 639-1 | he | ||||||||||||
ISO 639-2 | heb | ||||||||||||
ISO 639-3 | [[ISO639-3:|]] – kode inklusifMencakup:heb – Bahasa Ibrani Modernhbo – Bahasa Ibrani Klasik (Agamawi)smp – Bahasa Ibrani Samaria (Agamawi)obm – Moabite (punah)xdm – Edomite (punah) | ||||||||||||
Glottolog | hebr1246 [14] | ||||||||||||
Linguasfer | 12-AAB-a | ||||||||||||
IETF | he | ||||||||||||
| |||||||||||||
Lokasi penuturan | |||||||||||||
Persebaran penuturan bahasa Ibrani di wilayah Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Penuturan bahasa Ibrani sebagai bahasa ibu dari sebagian besar penduduknya ataupun menjadi bahasa resmi dan keseharian penduduknya
Penuturan bahasa Ibrani merupakan bahasa kedua ataupun bercampur dengan bahasa lainnya dengan perbedaan jumlah penutur yang tidak terlalu berbeda
Wilayah dengan penuturan bahasa Ibrani sebagai bahasa minoritas | |||||||||||||
| |||||||||||||
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
| |||||||||||||
Portal Bahasa | |||||||||||||
Bahasa Ibrani (Alfabet Ibrani: עִבְרִית, ʿĪvrīt, diucapkan [ivˈʁit] ⓘ or [ʕivˈriθ] ⓘ; Aksara Samaria: ࠏࠨࠁࠬࠓࠪࠉࠕ ʿÎbrit; Aksara Paleo-Ibrani: 𐤏𐤁𐤓𐤉𐤕) merupakan sebuah bahasa dalam rumpun Semit Barat Laut yang tercakup dalam rumpun Afroasiatik. Bahasa ini awalnya merupakan bagian dari Kanaan yang awalnya dan masih digunakan dalam keseharian bangsa Israel hingga kisaran tahun 200 Masehi dan juga merupakan bahasa liturgika dari agama Yudaisme (sejak periode Bait Allah Kedua) dan Samaritanisme.[18] Bahasa Ibrani kemudian turun penggunaanya sebagai bahasa ibunda seiring berjalannya waktu dan bisa dikatakan punah hingga bahasa ini dibangkitkan kembali pada abad ke-19 oleh sekelompok penggerak nasionalis Yahudi sehingga menjadi satu-satunya bahasa di dunia yang berhasil dibangkitkan secara linguistika dalam skala yang cukup besar. Bahasa Ibrani merupakan satu-satunya bahasa dalam rumpun Kanaan serta salah satu dari dua bahasa Semit Barat Laut (bersama dengan bahasa Aram) yang masih dituturkan pada masa sekarang.[19][20]
Contoh paling awal dari bahasa Ibrani tertulis ditulis dalam aksara Paleo-Ibrani tertanggal abad ke-10 SM.[21] Hampir semua ayat dalam Alkitab Ibrani ditulis dalam dialek bahasa Ibrani Alkitab yang diperkirakan oleh para ahli muncul pada kisaran abad ke-6 SM, yakni tepatnya pada masa pembuangan ke Babilonia. Karena alasan ini, bahasa Ibrani dipakai oleh masyarakat Yahudi pada kala itu disebut sebagai Lashon Hakodesh (לְשׁוֹן הַקֹּדֶש, terj. har. 'lidah suci' atau 'lidah [yang terbuat] dari kesucian'). Bahasa ini pada awalnya tidak dikenal sebagai [bahasa] Ibrani pada Alkitab, tetapi sebagai Yehudit (terjemahan: 'bahasa kuno dari Judah') atau Səpaṯ Kəna'an (terjemahan: "bahasa dari Kanaan").[1]
"Mother tongue" education is mostly limited to Turkish teaching in Turkey. No other language can be taught as a mother tongue other than Armenian, Greek, and Hebrew, as agreed in the Lausanne Treaty [...] Like Jews and Greeks, Armenians enjoy the privilege of an officially recognized minority status. [...] No language other than Turkish can be taught at schools or at cultural centers. Only Armenian, Greek, and Hebrew are exceptions to this constitutional rule.
This implies that Turkey grants educational right in minority languages only to the recognized minorities covered by the Lausanne who are the Armenians, Greeks and the Jews.
Oran farther points out that the rights set out for the four categories are stated to be the ‘fundamental law’ of the land, so that no legislation or official action shall conflict or interfere with these stipulations or prevail over them (article 37). [...] According to the Turkish state, only Greek, Armenian and Jewish non-Muslims were granted minority protection by the Lausanne Treaty. [...] Except for non-Muslim populations - that is, Greeks, Jews and Armenians - none of the other minority groups’ language rights have been de jure protected by the legal system in Turkey.
The Turkish government accepts the language rights of the Jewish, Greek and Armenian minorities as being guaranteed by the 1923 Treaty of Lausanne.
Hebrew is cited by Paulston et al. (1993:276) as 'the only true example of language revival.'