Bahasa Sunda pada masa Kolonial Belanda

Bahasa Sunda Modern Awal
Basa Soenda, Basa Goenoeng
Bahasa Sunda Masa III
Early Modern Sundanese
Sasaoeran oleh Grashuis dalam De Soendanesche Tolk (1874)
Pengucapan
  • /ba.sa.sʊn.da/
  • /ba.sa.gu.nʊŋ/
Dituturkan diHindia Belanda
WilayahKeresidenan Priangan, Keresidenan Banten
Eraberkembang menjadi bahasa Sunda Modern pasca abad ke-20
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
Bentuk awal
Aksara Walanda (Latin)
Kode bahasa
ISO 639-3
Linguasfer31-MFN-ab
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Sunda Modern Awal diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Sunda pada masa Kolonial Belanda (basa Soenda atau basa Goenoeng, juga disebut sebagai basa Sunda Mangsa III atau bahasa Sunda Masa III)[3][4] adalah serangkaian tahapan bahasa Sunda di sekitar abad ke-19 (1800-1900), sebagai implikasi dari adanya pemerintahan Hindia-Belanda. Pada masa ini, bahasa Sunda mengalami perkembangan besar-besaran dari yang tadinya sebagai bahasa yang dianggap hanya digunakan secara lisan, menjadi bahasa yang mulai digunakan dalam media cetak dan menjadi bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah formal yang didirikan oleh pemerintah. Masa ini pula lah yang menjadi cikal bakal munculnya bentuk bahasa Sunda Modern yang ada pada saat ini.[5]

Peneliti mula-mula yang menaruh perhatian besar terhadap bahasa Sunda didominasi oleh orang-orang berkebangsaan Belanda, hal ini tidak terlepas dari kebijakan politik pada waktu itu yang menuntut serta mewajibkan tenaga kerja Eropa yang dibutuhkan sebagai pengelola perkebunan dan administrator—biasanya bertugas di wilayah Preanger (Parahyangan)—untuk menguasai bahasa Sunda. Diharapkan dengan kemampuan bahasa Sunda yang baik, para tenaga kerja Eropa ini dapat menjalin komunikasi yang lancar dengan masyarakat lokal yang utamanya bekerja sebagai buruh.[6]

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ Prawirasumantri (1990), hlm. 7.
  4. ^ Prawirasumantri (1990), hlm. 11.
  5. ^ Moriyama (2010), hlm. 2-3.
  6. ^ Kurnia (2021), hlm. 1.

Developed by StudentB