Bait Allah dalam sebagian kepercayaan umat Kristen di Indonesia dikaitkan dengan Bait Suci (bahasa Ibrani: בֵּית־הַמִּקְדָּשׁ, Modern: Bēt HaMīqdaš, Tiberian: Bēṯ HamMīqdāš; bahasa Arab: بيت المقدس Bait al-Maqdis) atau disebut juga sebagai Bait Yerusalem atau Bait Salomo sebagai tempat peribadatan orang Yahudi yang terletak di Bukit Bait Suci. Bait Pertama yang disebut juga Bait Salomo dibangun pada tahun 957 SM dan dihancurkan oleh Babel pada tahun 586 SM[1]. Menurut Kitab Suci Ibrani dan Perjanjian Lama, Bait Salomo dibangun untuk menggantikan Kemah Suci yang dibangun Musa. Bait Kedua dibangun ulang di tempat yang sama pada tahun 515 SM dan hancur pada peristiwa Pengepungan Romawi atas Yerusalem pada tahun 70 M[2].
Pada saat itu, bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk beribadah dan juga untuk mempersembahkan kurban bakaran. Selama beberapa abad tempat ini menjadi pusat ibadah agama Yahudi sebelum benar-benar runtuh.
Saat ini, Bukit Bait Suci menjadi lokasi berdirinya Kubah Shakhrah dan Masjidilaqsa (Jami' Al aqsa).