Basilika Santa Maria Maggiore | |
---|---|
Basilika Kepausan Santa Maria Mayor | |
Koordinat: 41°53′51″N 12°29′55″E / 41.89750°N 12.49861°E | |
41°53′51″N 12°29′55″E / 41.89750°N 12.49861°E | |
Lokasi | Roma |
Negara | Italia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Tradisi | Ritus Latin |
Situs web | Santa Maria Maggiore |
Sejarah | |
Dedikasi | Perawan Maria yang Terberkati |
Relikui | Santo Hieronimus (abad ke-12) |
Arsitektur | |
Status | Basilika Kepausan Mayor |
Arsitek | Ferdinando Fuga |
Tipe arsitektur | Basilika |
Gaya | Arsitektur Romawi Arsitektur Romanesque (menara) Arsitektur Barok |
Peletakan batu pertama | 432 |
Selesai | 1743 |
Spesifikasi | |
Panjang | 92 meter (302 ft) |
Lebar | 80 meter (260 ft) |
Lebar bagian tengah gereja | 30 meter (98 ft) |
Tinggi | 75 meter (246 ft) |
Administrasi | |
Keuskupan | Roma |
Klerus | |
Imam agung | Stanisław Ryłko |
Nama resmi | Pusat Historis kota Roma, Properti Ekstrateritorial Takhta Suci dan San Paolo Fuori le Mura |
Jenis | Kultural |
Kriteria | i, ii, iii, iv, vi |
Ditetapkan | 1980[1] |
No. referensi | 91 |
Region | Eropa dan Amerika Utara |
Basilika Santa Maria Mayor (bahasa Italia: Basilica di Santa Maria Maggiore, pelafalan dalam bahasa Italia: [ˈsanta maˈriːa madˈdʒoːre]; bahasa Latin: Basilica Sanctae Mariae Maioris),[2] atau gereja Santa Maria Maggiore, adalah sebuah Basilika kepausan utama Katolik serta salah satu dari Tujuh Gereja Peziarah Roma dan Gereja Maria Katolik terbesar di Roma, Italia.
Basilika Santa Maria Maggiore menampilkan depiksi yang dihormati dari Salus Populi Romani, yang menggambarkan Perawan Maria yang Terberkati sebagai penyembuh dan pelindung rakyat Romawi, yang diberikan penobatan Kanonik oleh Paus Gregorius XVI pada tanggal 15 Agustus 1838 disertai dengan bulla kepausannya Cælestis Regina.
Sesuai dengan Perjanjian Lateran tahun 1929 antara Takhta Suci dan Italia, Basilika ini berada dalam wilayah Italia dan bukan wilayah Negara Kota Vatikan.[3] Namun, Takhta Suci sepenuhnya menjadi pemilik Basilika ini, dan Italia secara hukum berkewajiban untuk mengakui kepemilikan penuhnya[4] dan mengakui kepadanya "kekebalan yang diberikan oleh Hukum internasional kepada kantor pusat agen diplomatik negara asing."[5] Dengan kata lain, kompleks bangunan tersebut berstatus agak mirip dengan kedutaan asing.