16S Belerang | |||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /bêlèrang/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Alotrop | lihat alotrop belerang | ||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | mikrokristal tersinter berwarna kuning lemon | ||||||||||||||||||||||||||||||
Belerang dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 16 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 16 (kalkogen) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 3 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | nonlogam poliatomik | ||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Ne] 3s2 3p4 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 388,36 K (115,21 °C, 239,38 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 717,8 K (444,6 °C, 832,3 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | alfa: 2.07 g/cm3 beta: 1.96 g/cm3 gama: 1.92 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 1,819 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Titik kritis | 1314 K, 20,7 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | mono: 1,727 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | mono: 45 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 22,75 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −2, −1, 0, +1, +2, +3, +4, +5, +6 (oksida asam kuat) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,58 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 999,6 kJ/mol ke-2: 2252 kJ/mol ke-3: 3357 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 105±3 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 180 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | ortorombus | ||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 0,205 W/(m·K) (amorf) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 2×1015 Ω·m (suhu 20 °C) (amorf) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | (α) −15,5×10−6 cm3/mol (298 K)[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 7,7 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 2,0 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7704-34-9 | ||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | orang Tionghoa[4] (sebelum 2000 SM) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Diketahui sebagai unsur kimia oleh | A. Lavoisier (1777) | ||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop belerang yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||
Belerang (bahasa Latin: sulphur; bahasa Inggris: sulfur atau sulphur), yang juga disebut sulfur, adalah unsur kimia dengan lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur nonlogam yang melimpah dan multivalen. Dalam kondisi normal, atom belerang membentuk molekul oktatomik siklik dengan rumus kimia S8. Belerang elemental adalah padatan kristal kuning cerah pada suhu kamar.
Belerang adalah unsur paling melimpah kesepuluh berdasarkan massa di alam semesta dan paling banyak kelima di Bumi. Meskipun terkadang ditemukan dalam bentuk asli yang murni, belerang di Bumi biasanya terdapat sebagai mineral sulfida dan sulfat. Karena berlimpah dalam bentuk aslinya, belerang telah dikenal sejak zaman kuno, dan kegunaannya telah disebutkan di zaman India Kuno, Yunani Kuno, Tiongkok Kuno, dan Mesir Kuno. Secara historis dan dalam literatur, belerang juga disebut sebagai brimstone,[5] yang berarti "batu yang terbakar".[6] Saat ini, hampir semua belerang elemental diproduksi sebagai produk sampingan dari penghilangan kontaminan yang mengandung belerang dari gas alam dan minyak bumi.[7][8] Penggunaan belerang komersial terbesar adalah produksi asam sulfat untuk pupuk sulfat dan fosfat, dan proses kimia lainnya. Belerang digunakan dalam korek api, insektisida, dan fungisida. Banyak senyawa belerang yang berbau, dan bau gas belerang seperti bau gas alam, aroma sigung, limau gedang, dan bawang putih disebabkan oleh senyawa organobelerang. Hidrogen sulfida memberikan bau khas pada telur busuk dan proses biologis lainnya.
Belerang merupakan unsur penting bagi semua kehidupan, tetapi hampir selalu dalam bentuk senyawa organobelerang atau logam sulfida. Asam amino (dua proteinogenik: sisteina dan metionina, dan banyak nonkode lainnya: sistina, taurina, dll.) serta dua vitamin (biotin dan tiamina) adalah senyawa organobelerang yang sangat penting untuk kehidupan. Banyak kofaktor yang juga mengandung sulfur, termasuk glutationa, dan protein besi–belerang. Disulfida, ikatan S–S, memberikan kekuatan mekanik dan ketidaklarutan (antara lain) protein keratin, yang ditemukan pada kulit luar, rambut, dan bulu. Belerang adalah salah satu unsur kimia inti yang dibutuhkan untuk fungsi biokimia dan merupakan makronutrien elemental unsur untuk semua organisme hidup.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Greenwd