Berilium

4Be
Berilium
Sampel berilium
Garis spektrum berilium
Sifat umum
Pengucapan/bèrilium/[1]
Penampilanmetalik putih abu-abu
Berilium dalam tabel periodik
Perbesar gambar

4Be
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson


Be

Mg
litiumberiliumboron
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)4
Golongangolongan 2 (logam alkali tanah)
Periodeperiode 2
Blokblok-s
Kategori unsur  logam alkali tanah
Berat atom standar (Ar)
  • 9,0121831±0,0000005
  • 9,0122±0,0001 (diringkas)
Konfigurasi elektron1s2 2s2
Elektron per kelopak2, 2
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur1560 K ​(1287 °C, ​2349 °F)
Titik didih2742 K ​(2469 °C, ​4476 °F)
Kepadatan mendekati s.k.1,85 g/cm3
saat cair, pada t.l.1,690 g/cm3
Titik kritis5205 K,  MPa (diekstrapolasi)
Kalor peleburan12,2 kJ/mol
Kalor penguapan292 kJ/mol
Kapasitas kalor molar16,443 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 1462 1608 1791 2023 2327 2742
Sifat atom
Bilangan oksidasi0,[2] +1,[3] +2 (oksida amfoter)
ElektronegativitasSkala Pauling: 1,57
Energi ionisasike-1: 899,5 kJ/mol
ke-2: 1757,1 kJ/mol
ke-3: 14.848,7 kJ/mol
(artikel)
Jari-jari atomempiris: 112 pm
Jari-jari kovalen96±3 pm
Jari-jari van der Waals153 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalheksagon
Struktur kristal Heksagonal untuk berilium
Kecepatan suara batang ringan12.890[4] m/s (pada s.k.)
Ekspansi kalor11,3 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal200 W/(m·K)
Resistivitas listrik36 Ω·m (suhu 20 °C)
Arah magnetdiamagnetik
Suseptibilitas magnetik molar−9,0×10−6 cm3/mol[5]
Modulus Young287 GPa
Modulus Shear132 GPa
Modulus curah130 GPa
Rasio Poisson0,032
Skala Mohs5,5
Skala Vickers1670 MPa
Skala Brinell590–1320 MPa
Nomor CAS7440-41-7
Sejarah
PenemuanL. Vauquelin (1798)
Isolasi pertamaF. Wöhler & A. Bussy (1828)
Isotop berilium yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
7Be renik 53,12 hri ε 7Li
γ
9Be 100% stabil
10Be renik 1,39×106 thn β 10B
| referensi | di Wikidata

Berilium (bahasa Latin: beryllium) adalah unsur kimia dengan lambang Be dan nomor atom 4. Berilium merupakan logam alkali tanah berwarna abu-abu-baja yang kuat dan ringan, tetapi rapuh. Berilium merupakan unsur divalen yang terbentuk secara alami hanya dalam kombinasi dengan unsur lain untuk membentuk mineral. Batu permata terkenal yang mengandung berilium tinggi adalah beril (akuamarin, zamrud) dan krisoberil. Ia adalah unsur yang relatif langka di alam semesta, biasanya terjadi sebagai produk dari pemisahan inti atom yang lebih besar yang bertabrakan dengan sinar kosmik. Di dalam inti bintang, berilium dihabiskan karena menyatu menjadi unsur yang lebih berat. Jumlah berilium di kerak Bumi adalah sekitar 0,0004 persen massa kerak Bumi. Produksi berilium tahunan dunia sebesar 220 ton biasanya diproduksi melalui ekstraksi dari mineral beril, proses yang sulit karena berilium berikatan kuat dengan oksigen.

Dalam aplikasi struktural, kombinasi dari kekakuan lentur, stabilitas termal, konduktivitas termal yang tinggi dan massa jenis yang rendah (1,85 kali dari air) menjadikan logam berilium sebagai bahan kedirgantaraan yang diinginkan untuk komponen pesawat terbang, rudal, wahana antariksa, dan satelit.[6] Karena massa jenis dan massa atomnya yang rendah, berilium relatif transparan terhadap sinar-X dan bentuk radiasi pengion lainnya; oleh karena itu, ia adalah bahan jendela paling umum untuk peralatan sinar-X dan komponen detektor partikel.[6] Ketika ditambahkan sebagai unsur paduan ke aluminium, tembaga (terutama paduan tembaga berilium), besi, atau nikel, berilium meningkatkan banyak sifat fisik.[6] Misalnya, perkakas dan komponen yang terbuat dari paduan tembaga berilium bersifat kuat dan keras serta tidak menimbulkan percikan api saat membentur permukaan baja. Di udara, permukaan berilium mudah teroksidasi pada suhu kamar untuk membentuk lapisan pasivasi setebal 1–10 nm yang melindunginya dari oksidasi dan korosi lebih lanjut. Logam berilium teroksidasi secara massal (di luar lapisan pasivasi) saat dipanaskan di atas 500 °C (932 °F), dan terbakar cemerlang saat dipanaskan hingga sekitar 2.500 °C (4.530 °F).

Penggunaan berilium secara komersial memerlukan penggunaan peralatan pengontrol debu yang sesuai dan kontrol industri setiap saat karena toksisitas debu yang mengandung berilium yang dihirup dapat menyebabkan penyakit alergi kronis yang mengancam jiwa pada beberapa orang, yang disebut beriliosis.[7] Beriliosis dapat menyebabkan pneumonia dan penyakit pernapasan terkait lainnya.

  1. ^ (Indonesia) "Berilium". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ Be(0) telah teramati; lihat "Beryllium(0) Complex Found". Chemistry Europe. 13 Juni 2016. 
  3. ^ "Beryllium: Beryllium(I) Hydride compound data" (PDF). bernath.uwaterloo.ca. Diakses tanggal 16 Juli 2022. 
  4. ^ Lide, D. R., ed. (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-86). Boca Raton (FL): CRC Press. hlm. 14-39. ISBN 0-8493-0486-5. 
  5. ^ Weast, Robert (1984). CRC, Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton, Florida: Chemical Rubber Company Publishing. hlm. E110. ISBN 0-8493-0464-4. 
  6. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama deGruyter
  7. ^ Puchta, Ralph (2011). "A brighter beryllium". Nature Chemistry. 3 (5): 416. Bibcode:2011NatCh...3..416P. doi:10.1038/nchem.1033. PMID 21505503. 

Developed by StudentB