Biaya operasional

Biaya operasional adalah biaya berkelanjutan untuk menghasilkan suatu produk maupun melaksanakan kegiatan bisnis atau sistem kerja.[1] Biaya operasional berkait dengan pengeluaran modal untuk kegiatan produksi atau pelaksanaan kegiatan tertentu. Biaya operasional ditetapkan dan dikeluarkan secara rutin dalam periode tertentu. Besarnya biaya operasional cenderung sama pada setiap periode. Biaya operasional hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengalami perubahan nilai terhadap kegiatan bisnis atau produksi. Beberapa jenis pengeluaran dalam jenis biaya operasional adalah pembelian bahan baku, pembayaran gaji atau upah, serta biaya manajemen kegiatan organisasi perusahaan.[2] Biaya operasional umumnya termasuk biaya pengembangan atau penyediaan komponen yang tidak dapat dapat mengalami konsumsi untuk sebuah produk atau sistem.

Misalnya, pembelian mesin fotokopi masuk ke dalam belanja modal; sedangkan dan biaya kertas, tinta, listrik, dan perawatan tahunan termasuk dalam biaya operasional.[3] Untuk sistem yang lebih besar seperti bisnis, opex juga dapat mencakup biaya pekerja dan biaya fasilitas seperti sewa dan utilitas.[4] Karena sifatnya tersebut, biaya operasi tidak meliput pajak pendapatan, depresiasi, dan biaya bunga pinjaman.[4]

  1. ^ David Maguire, The business benefits of GIS : an ROI approach, 1st ed. (Redlands Calif.: ESRI Press, 2008), http://roi.esri.com/ Diarsipkan 2019-01-10 di Wayback Machine.. ISBN 978-1-58948-200-5
  2. ^ Giatman, M. (2011). Ekonomi Teknik (PDF). Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada. hlm. 19. ISBN 979-769-045-8. 
  3. ^ Aswath Damodaran, Applied Corporate Finance: A User’s Manual (John Wiley and Sons, 1999), http://pages.stern.nyu.edu/~adamodar/New_Home_Page/AppldCF/derivn/ch5deriv.html. ISBN 978-0-471-33042-4
  4. ^ a b "Biaya Operasional Perusahaan: Pengertian Dan Cara Mengelolanya". www.harmony.co.id. 2020-08-05. Diakses tanggal 2022-12-21. 

Developed by StudentB