Biologi kuantum adalah kajian ilmu tentang aplikasi dari mekanika kuantum dan kimia teori terhadap objek biologi dan permasalahannya. Banyak proses dari biologis yang melibatkan konversi energi menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk transformasi kimia dan bersifat mekanis kuantum. Proses tersebut melibatkan reaksi kimia, penyerapan cahaya, pembentukan keadaan elektronik tereksitas, transfer energi tereksitasi, dan transfer elektron dan proton (ion hidrogen) dalam proses kimia, seperti fotosintesis, penciuman, dan respirasi seluler.[1] Biologi kuantum dapat menggunakan perhitungan untuk memodelkan suatu interaksi biologis mengingat adanya efek dari mekanika kuantum.[2] Biologi kuantum berkaitan dengan pengaruh fenomena kuantum non-trivial[3] yang dapat dijelaskan dengan mereduksi proses biologis menjadi fisika fundamental walaupun efek dari ini sangat sulit dipelajari dan dapat bersifat spekulatif.[4] Bidang studi ini tidak menyiratkan pada prinsip-prinsip baru yang diperlukan, karena studi mekanika kuantum tentang laju reaksi dan transfer energi sudah stabil. Sampai saat ini, tidak ada pengamatan mengenai biologi kuantum yang menyiratkan efek kuantum yang dapat diamati pada organisme makroskopik (selain dari eksperimen pemikiran, seperti eksperimen kucing Schrodinger) atau yang penting untuk keberadaan dari kehidupan.