Biomolekul atau molekul biologis adalah istilah yang digunakan secara longgar untuk menyebut molekul di dalam tubuh organisme yang berperan penting dalam satu proses biologis tertentu atau lebih, seperti pembelahan sel, morfogenesis, atau perkembangan.[1] Biomolekul mencakup makromolekul besar (atau polianion) seperti protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat, serta molekul kecil seperti metabolit primer, metabolit sekunder, dan produk alami. Nama yang lebih umum untuk kelompok ini adalah materi biologis. Biomolekul merupakan elemen penting bagi organisme hidup, yang sering kali bersifat endogen,[2] atau diproduksi di dalam organisme itu sendiri.[3] Namun, organisme biasanya membutuhkan biomolekul eksogen, misalnya nutrisi tertentu, untuk bertahan hidup.
Biologi dan cabang ilmunya, biokimia dan biologi molekuler, mempelajari biomolekul dan reaksinya. Sebagian besar biomolekul merupakan senyawa organik dan hanya empat unsur—oksigen, karbon, hidrogen, dan nitrogen—yang menyusun 96% massa tubuh manusia. Namun, banyak elemen lain, seperti berbagai biometal, ditemukan dalam jumlah kecil.
Keseragaman dari jenis-jenis biomolekul dan lintasan metabolisme merupakan ciri yang tidak berubah di antara keanekaragaman bentuk kehidupan; dengan demikian, biomolekul dan lintasan metabolisme ini disebut sebagai "universal biokimia"[4] atau "teori kesatuan material makhluk hidup", sebuah konsep pemersatu dalam biologi, bersama dengan teori sel dan teori evolusi.[5]