83Bi Bismut | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /bismut/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | perak kecoklatan berkilau | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bismut dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 83 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 15 (pniktogen) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-p | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam miskin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 18, 32, 18, 5 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 544,7 K (271,5 °C, 520,7 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 1837 K (1564 °C, 2847 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 9,78 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 10,05 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 11,30 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 151 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 25,52 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −3, −2, −1, +1, +2, +3, +4, +5 (oksida agak asam) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 2,02 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 703 kJ/mol ke-2: 1610 kJ/mol ke-3: 2466 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 156 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 148±4 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 207 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | rombohedron[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | 1790 m/s (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 13,4 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 7,97 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 1,29 µΩ·m (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | −280,1×10−6 cm3/mol[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | 32 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Shear | 12 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 31 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rasio Poisson | 0,33 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 2,25 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 70–95 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-69-9 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan | alkemis Arab (sebelum 1000 M) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop bismut yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bismut atau timah wurung adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Bi dan nomor atom 83. Bismut adalah sebuah logam pascatransisi dan salah satu pniktogen, dengan sifat kimianya menyerupai saudara golongan 15-nya yang lebih ringan, arsen dan antimon. Bismut elemental terjadi secara alami, dan bentuk sulfida dan oksidanya merupakan bijih komersial yang penting. Unsur bebasnya memiliki kepadatan 86% dari timbal. Ia adalah logam rapuh dengan warna putih keperakan saat baru diproduksi. Oksidasi permukaan umumnya memberikan sampel bismut cor berwarna agak kemerahan. Oksidasi lebih lanjut di bawah panas dapat memberikan bismut tampilan warna-warni yang jelas karena interferensi film tipis. Bismut adalah unsur yang paling diamagnetik dan salah satu logam yang paling tidak konduktif secara termal.
Bismut telah lama dianggap sebagai unsur dengan massa atom tertinggi yang intinya tidak meluruh secara spontan. Namun, pada tahun 2003 ditemukan bahwa ia bersifat radioaktif lemah. Satu-satunya isotop primordial bismut, bismut-209, mengalami peluruhan alfa dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga waktu paruhnya lebih dari perkiraan usia alam semesta.[4][5]
Logam bismut sudah dikenal sejak zaman kuno. Sebelum metode analitik modern, kesamaan metalurgi bismut dengan timbal dan timah sering membuatnya tertukar dengan kedua logam tersebut. Etimologi "bismut" tidaklah pasti. Nama tersebut mungkin berasal dari terjemahan Latin Baru pertengahan abad ke-16 dari kata Jerman weiße Masse atau Wismuth, yang berarti 'massa putih', yang diterjemahkan sebagai bisemutum atau bisemutium.