Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Berlin |
Margraviate Brandenburg (1157–1806) |
Kerajaan Prusia (1701–1918) |
Kekaisaran Jerman (1871–1918) |
Republik Weimar (1919–33) |
Jerman Nazi (1933–45) |
Jerman Barat dan Jerman Timur (1945–90) |
|
Republik Federal Jerman (1990–sekarang) |
Lihat pula |
Blokade Berlin (24 Juni 1948 – 12 Mei 1949) adalah salah satu krisis internasional besar pertama pada Perang Dingin dan merupakan krisis besar pertama yang menghasilkan korban. Pada saat itu semua hubungan rel, air, dan jalan darat ke Berlin diputus oleh Uni Soviet. Uni Soviet melakukan hal ini sebagai reaksi atas diberlakukannya reformasi ekonomi dan ditetapkannya Deutsche Mark sebagai valuta baru di Jerman Barat oleh Sekutu Barat (Amerika Serikat, Britania Raya, dan Prancis). Mereka ingin memaksa Sekutu Barat memberi izin supaya Uni Soviet yang memasok sembako ke bagian barat Berlin dan dengan ingin secara efektif memberi Uni Soviet kekuasaan penuh atas seluruh kota Berlin.
Sebagai tanggapan, Sekutu Barat mengadakan Jembatan Udara ke Berlin yang membawa sembako bagi penduduk Berlin Barat. Lebih dari 4.000 ton diperlukan oleh Berlin setiap harinya selama masa Koridor Udara ini. Jumlah ini sepuluh kali lipat yang melingkari Tentara Ke-6 Jerman enam tahun sebelumnya pada Pertempuran Stalingrad. Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force), Angkatan Udara Negara Persemakmuran lainnya dan Angkatan Udara Amerika Serikat (United States Air Force) yang baru saja dibentuk menerbangkan lebih dari 13.000.000 sembako dengan 200.000 penerbangan ke Berlin. Operasi berlangsung selama lebih dari satu tahun.[1] Pada musim semi 1949, usaha ini membuahkan hasil yang memuaskan dan koridor udara ini mengangkut lebih banyak kargo daripada yang dibawa per rel ke kota Berlin sebelumnya.
Keberhasilan Jembatan Udara ini dikatakan mempermalukan Uni Soviet, yang berkali-kali menyatakan bahwa usaha mereka tak akan berhasil. Blokade ini dihentikan pada bulan Mei 1949. Salah satu warisan nyata Koridor Udara ini, ialah bahwa di Berlin Barat terdapat tiga bandar udara di setiap sektor Sekutu Barat, yaitu Tegel di Sektor Prancis, Gatow di Sektor Britania, dan Tempelhof di Sektor Amerika Serikat. Bandar-bandar udara ini akan melayani Berlin Barat sampai 50 tahun ke depan.