Republik Chechnya Чеченская Республика (bahasa Rusia) Нохчийн Республика/Noxçiyn Respublika (Chechen) | |||||
---|---|---|---|---|---|
— Republik — | |||||
| |||||
Şatlaqan İlli "Lagu Shatlak" [1] | |||||
Status politik | |||||
Negara | Rusia | ||||
Distrik federal | Kaukasia Utara[2] | ||||
Wilayah ekonomi | Kaukasus Utara[3] | ||||
Hari jadi | 11 Januari 1991 | ||||
Ibukota | Grozny | ||||
Pemerintahan (sejak Maret 2010) | |||||
- Presiden[5] | Ramzan Kadyrov[4] | ||||
- Badan legislatif | Parlemen | ||||
Statistik | |||||
Area (menurut Sensus 2002)[6] | |||||
- Total | 17300 km2 | ||||
Peringkat | 75 | ||||
Jumlah penduduk (menurut Sensus 2010) | |||||
- Total | 1.268.989 | ||||
- Peringkat | 40 | ||||
- Kepadatan[7] | 73.35 jiwa/km2 | ||||
- Perkotaan | 34.9% | ||||
- Perdesaan | 65.1% | ||||
Jumlah penduduk (perkiraan January 2016) | |||||
- Total | 1.395.678[8] | ||||
Kode ISO 3166-2 | RU-CE | ||||
Plat nomor | 95 | ||||
Bahasa resmi | Rusia;[9] Chechen[10] | ||||
Situs web resmi |
Republik Chechnya; bahasa Rusia: Чече́нская Респу́блика, Chechenskaya Respublika; bahasa Chechnya: Нохчийн Республика, Noxçiyn Respublika), atau Chechnya (/ˈtʃɛtʃniə/; bahasa Rusia: Чечня́, Chechnya; bahasa Chechnya: Нохчийчоь, Noxçiyçö), juga disebut Chechnia atau Chechenia, terkadang mengacu kepada Ichkeria (bahasa Indonesia: Tanah mineral), adalah sebuah nama daerah di Federasi Rusia yang berbentuk republik.
Chechnya berbatasan dengan Stavropol Krai di barat laut, republik Dagestan di timur laut dan timur, Georgia di selatan, dan republik Ingushetia dan Ossetia Utara di barat. Letaknya berada di pegunungan Kaukasus Utara. Ibu kotanya berada di Grozny.
Setelah jatuhnya Uni Soviet, sekelompok pemberontak Chechnya menyatakan bahwa mereka adalah pemerintah yang sah, mengumumkan parlemen baru, dan memproklamasikan kemerdekaan mereka sebagai Republik Chechnya Ichkeria. Hingga 2004, kemerdekaan mereka tidak diakui negara apapun. Deklarasi tersebut telah menyebabkan konflik bersenjata di mana kelompok-kelompok Chechnya dan Rusia saling terlibat.
Menurut laporan, pejabat pro-Rusia mengaku bahwa sejak 1994 lebih dari 200.000 pemberontak dan warga sipil telah terbunuh, dan dalam jangka waktu yang sama lebih dari 20.000 anak-anak telah meninggal dan puluhan ribu lainnya menjadi yatim piatu.
Mayoritas penduduknya beragama Islam. Hampir 95% adalah Islam dan rata-rata merupakan penganut madzhab Syafi'i