Chiang Kai-shek | |
---|---|
蔣中正 蔣介石 | |
Presiden Republik Tiongkok ke-1 dan ke-5 (Konstitusi 1947) | |
Masa jabatan 10 Oktober 1943 – 20 Mei 1948 Acting: 1 Agustus 1943 – 10 Oktober 1943 | |
Perdana Menteri | T. V. Soong |
Wakil Ketua | Sun Fo |
Pengganti Posisi Dihapus (Ia sendiri sebagai Presiden Republik Tiongkok) | |
Masa jabatan 10 Oktober 1928 – 15 Desember 1931 | |
Perdana Menteri | Tan Yankai T. V. Soong |
Pendahulu Tan Yankai Pengganti Lin Sen | |
Presiden Republik Tiongkok | |
Masa jabatan 1 Maret 1950 – 5 April 1975 | |
Perdana Menteri | Yan Xishan Chen Cheng Yu Hung-Chun Yen Chia-kan Chiang Ching-kuo |
Wakil Presiden | Li Zongren Chen Cheng Yen Chia-kan |
Pendahulu Li Zongren (sementara) Pengganti Yen Chia-kan | |
Masa jabatan 20 Mei 1948 – 21 Januari 1949 | |
Perdana Menteri | Chang Chun Wong Wen-hao Sun Fo |
Wakil Presiden | Li Zongren |
Pendahulu Posisi didirikan (Ia sendiri sebagai ketua pemerintahan nasionalis) Pengganti Li Zongren (sementara) | |
Perdana Menteri Republik Tiongkok | |
Masa jabatan 20 November 1939 – 31 Mei 1945 | |
Presiden | Lin Sen |
Wakil Perdana Menteri | H. H. Kung |
Pendahulu H. H. Kung Pengganti T. V. Soong | |
Masa jabatan 9 Desember 1935 – 1 Januari 1938 | |
Presiden | Lin Sen |
Wakil Perdana Menteri | H. H. Kung |
Pengganti H. H. Kung | |
Masa jabatan 4 Desember 1930 – 15 Desember 1931 | |
Presiden | Ia sendiri |
Wakil Perdana Menteri | T. V. Soong |
Pendahulu T. V. Soong | |
Perdana Menteri sementara Republik Tiongkok | |
Masa jabatan 1 Maret 1947 – 18 April 1947 | |
Presiden | Ia Sendiri |
Wakil Perdana Menteri | Weng Wenhao |
Pendahulu T. V. Soong Pengganti Chang Chun | |
Ketua Kuomintang | |
Masa jabatan 12 Mei 1936 – 1 April 1938 | |
Pengganti Ia sendiri sebagai Direktur-Jendral Partai Kuomintang | |
Direktur-Jendral Kuomintang | |
Masa jabatan 1 April 1938 – 5 April 1975 | |
Wakil | Wang Jingwei Chen Cheng |
Pendahulu Posisi didirikan Pengganti Chiang Ching-kuo (sebagai ketua Kuomintang) | |
Ketua Komisi Urusan Militer | |
Masa jabatan 15 Desember 1931 – 31 Mei 1946 | |
Pendahulu Posisi didirikan Pengganti Posisi dihapus | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 31 Oktober 1887 Fenghua, Zhejiang, Dinasti Qing |
Meninggal | 5 April 1975 Taipei, Republik Tiongkok | (umur 87)
Kebangsaan | Republik Tiongkok |
Partai politik | Kuomintang |
Suami/istri | Mao Fumei Yao Yecheng Chen Jieru Soong May-ling |
Anak | Chiang Ching-kuo dan Chiang Wei-kuo |
Almamater | Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang |
Julukan |
|
Karier militer | |
Pihak | |
Dinas/cabang |
|
Masa dinas | 1909–1975 |
Pangkat | Generalissimo (特級上將) |
Pertempuran/perang | |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Chiang Kai Shek (31 Oktober 1887 – 5 April 1975), juga dikenal sebagai Jiang Zhongzheng atau Jiang Jieshi, adalah seorang presiden serta pemimpin militer, Tiongkok abad ke-20. Chiang merupakan salah satu petinggi Partai Kuomintang (KMT) dan Sebagai Komandan Akademi Militer Whampoa yang pertama yang didirikan oleh Partai Kuomintang atas inisiatif Sun untuk mencapai tujuan revolusi. Ia juga menggantikan Sun Yat Sen menjadi pemimpin KMT ketika Sun meninggal pada tahun 1925. Pada tahun 1926, Chiang memimpin Ekspedisi ke Utara untuk mempersatukan Tiongkok yang pada masa itu sedang terpecah oleh panglima-panglima perang yang berkuasa di daerah-daerah provinsional setelah runtuhnya Dinasti Qing. Chiang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Militer Nasional pemerintahan Nasionalis Republik Tiongkok pada tahun 1928-1948.
Chiang memimpin Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua, Pada saat itu kekuasaan pemerintah Nasionalis sangat lemah, namun pengaruh Chiang semakin meningkat. Berbeda dengan Sun Yat Sen, Chiang Kai Shek secara sosial berpaham konservatif. Ia mempromosikan budaya tradisional Tionghoa melalui Gerakan Hidup Baru dan menolak demokrasi Barat. Dia juga menolak paham nasionalisme bernuansa sosialisme-demokratis yang didukung oleh Sun Yat Sen dan beberapa anggota untuk membentuk pemerintahan otoriter nasionalis.
Chiang berbeda dengan Sun Yat Sen yang sangat dihormati oleh kelompok komunis. Setelah Sun Yat Sen wafat, Chiang Kai Sek enggan menjaga hubungan baik dengan Partai Komunis Tiongkok. Perpecahan besar antara kelompok Nasionalis dengan Komunis terjadi pada tahun 1927. Di bawah kepemimpinan Chiang, kelompok Nasionalis mengobarkan perang saudara melawan Komunis. Setelah Jepang menyerang Tiongkok pada tahun 1937, Chiang menyetujui gencatan senjata sementara dengan partai Komunis hingga Jepang menyerah kepada sekutu. Akan tetapi Partai Komunis maupun Partai Kuomintang tidak saling percaya maupun aktif bekerja sama. Perang saudara kembali berlanjut setelah upaya negosiasi untuk membentuk pemerintahan koalisi pada tahun 1946 mengalami kegagalan.
Pada tahun 1949 kelompok Komunis mengalahkan kelompok Nasionalis, memaksa Chiang mundur ke Pulau Formosa, kemudian Chiang memberlakukan Darurat militer. Di bawah pemerintahan militer, banyak orang-orang yang teraniaya. Periode ini dikenal sebagai "Teror Putih".
Setelah mundur ke Formosa, pemerintahan Chiang terus menyatakan niatnya untuk merebut kembali Daratan Tiongkok dan Mongolia. Chiang memerintah Pulau Formosa dan sekitarnya sebagai Presiden Republik Tiongkok dan Pimpinan Kuomintang sampai kematiannya pada tahun 1975. Chiang memerintah Daratan Tiongkok dan Mongolia selama 22 tahun, dan Pulau Formosa selama 26 tahun.