Dajjal

Mesias Palsu
Dajjāl
دَجَّالٌ
Anti-Kristus
MenghilangPulau tidak dikenal[1]
Dikenal atasMenjadi mesias palsu[2]
Lawan politik[2][3]

Dajjal (bahasa Arab: ٱلْمَسِيحُ ٱلدَّجَّالُ, translit. (al-Masīḥ ad-Dajjāl), har. 'Mesias Palsu') adalah seorang tokoh dalam eskatologi Islam dan Eskatoligi Kristen ortodoks yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah, ujian terbesar. Tidak ada ujian yang terbesar selain itu.[4][5]

Para nabi sebelum Muhammad telah pula menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya, hanya tidak seperti sedetail penjelasan Muhammad, Dajal adalah seorang yang buta di salah satu matanya dan diantara matanya terdapat tulisan "كفر".[6][7]

  1. ^ "Sahih Muslim 2942c". Sunnah.com. 
  2. ^ a b Farhang, Mehrvash (2017). "Dajjāl". Dalam Madelung, Wilferd; Daftary, Farhad. Encyclopaedia Islamica. Diterjemahkan oleh Negahban, Farzin. Leiden and Boston: Brill Publishers. doi:10.1163/1875-9831_isla_COM_035982. ISSN 1875-9823. 
  3. ^ Madelung, Wilferd (1986). "al-Mahdī". Dalam Bosworth, C. E.; van Donzel, E. J.; Heinrichs, W. P.; Lewis, B.; Pellat, Ch. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. 5. Leiden: Brill Publishers. doi:10.1163/1573-3912_islam_COM_0618. ISBN 978-90-04-16121-4. 
  4. ^ Nabi ﷺ bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)
  5. ^ Kanzul-'Ummal, jilid VII, halaman 2028.
  6. ^ Dalam Sahih Bukhori diriwayatkan bahwasanya rasulullah ﷺ pernah memberikan khutbah di hadapan para sahabatnya, lalu dia menyebutkan Dajjal. Dia bersabda: “Aku benar-benar akan memperingatkan kalian tentang Dajjal. Tidak ada seorang nabi melainkan ia pernah memperingatkan kaumnya tentang masalah tersebut. Tetapi aku akan mengatakan kepada kalian suatu ucapan yang belum pernah dikatakan oleh seorang nabi pun sebelumku. Dia itu (Dajjal) picak (bermata sebelah) sedangkan Allah tidaklah pecak” (Sahih Jami’ Shogir 3495/ Al-Bani)
  7. ^ "Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, dan Nabi Nuh telah memperingatkan hal itu kepada umatnya, juga para nabi yang datang sesudahnya..." (HR. Ahmad. Syaikh Al-Albani berkata: isnad hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Syaikhani. Kisah Dajjal hal. 69 Pustaka Imam Syafi'i)

Developed by StudentB