Muhammad Daud Beureu'eh | |
---|---|
Gubernur Aceh ke-4 | |
Masa jabatan 1950–1951 | |
Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo ke-3 | |
Masa jabatan 1947–1949 | |
Pendahulu Teuku Daud Syah Pengganti B. M. Danubroto | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Beureu'eh, Lueng Sagoe, Mutiara, Pidie, Aceh | 23 September 1896
Meninggal | 10 Juni 1987 Banda Aceh, Aceh | (umur 90)
Suami/istri | 1. Cut Halimah 2. Teungku Asma 3. Hj. Asiah |
Hubungan | M Nur El Ibrahimy (Menantu) |
Anak | dari Cut Halimah 1. Hj. Siti Maryam 2.Tgk H M. Hasballah 3. Hj Saidah 4. Hj Raihana 5. Tgk H Musthafa 6. Tgk Saifullah, dan 7. Tgk H Ma’mun. [1] |
Kerabat | Tan Sri Dato' Seri Haji Sanusi Junid (Cucu) |
Karier militer | |
Pertempuran/perang | |
Sunting kotak info • L • B |
Teungku Muhammad Daud Beureueh (23 September 1896 – 10 Juni 1987) [2] atau bertepatan dengan 10 Zulhijjah 1316 Hijriah, akrab disapa Ayah Daud adalah mantan Gubernur Militer Aceh, Langkat dan Tanah Karo[3] dan pejuang kemerdekaan Indonesia.[4] Ia merupakan tokoh kontroversial yang populer di kalangan masyarakat Aceh.[4] Ia melakukan pemberontakan kepada pemerintah dengan mendirikan NII akibat Soekarno yang melanggar perjanjian dengan rakyat Aceh dan ketidakpuasannya atas pemerintahan Soekarno.[5] Namanya kini diabadikan untuk sebuah jalan di Banda Aceh.[6][7]