Desain ekologis adalah segala bentuk desain yang meminimalisasi dampak destruktif terhadap lingkungan dengan mengintegrasikan diri dengan proses terkait makhluk hidup.[1] Desain ekologis membantu menghubungkan keterkaitan antara arsitektur hijau, pertanian berkelanjutan, teknik ekologis, restorasi ekologis, dan bidang lainya.
Organisme hidup terdapat di berbagai sistem yang seimbang dalam hubungan simbiotik. Gerakan lingkungan pada akhir abad ke 20 dilakukan berdasarkan pemahaman bahwa kehancuran sistem ini dapat membawa kerusakan yang serius terhadap ekosistem alam. Sepanjang sejarah manusia, teknologi menjadikan populasi manusia tumbuh secara draatis, terutama dengan ditemukannya sistem energi yang dimanfaatkan secara mekanis dalam sistem produksi, terutama di bidang pertanian dan industri. Revolusi industri yang diikuti dengan ledakan populasi manusia telah mengubah ekologi menjadi tidak normal.[2]