Dinasti Rashtrakuta

Rashtrakutas Manyakheta

ರಾಷ್ಟ್ರಕೂಟ
753–982
  Jangkauan terluas Kemaharajaan Rashtrakuta, 800 M, 915 M
StatusKemaharajaan
Ibu kotaManyakheta
Bahasa yang umum digunakanKannada
Sanskerta
Agama
Hinduisme
Jainisme
Buddhisme
PemerintahanMonarki
Maharaja 
• 735–756
Dantidurga
• 973–982
Indra IV
Sejarah 
• Catatan Rashtrakuta pertama
753
• Didirikan
753
• Dibubarkan
982
Didahului oleh
Digantikan oleh
Chalukya
krjKerajaan
Chalukya Barat
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "continent" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "country" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "region" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Rashtrakuta (bahasa Kannada: ರಾಷ್ಟ್ರಕೂಟ, Sanskerta: राष्ट्रकूट rāṣṭrakūṭa) adalah dinasti yang menguasai sebagian besar anak benua India antara abad ke-6 hingga abad ke-10. Prasasti Rashtrakuta pertama berasal dari abad ke-7 yang menyebut bahwa mereka berkuasa dari Manpur di wilayah Malwa yang kini merupakan bagian dari Madhya Pradesh. Klan-klan Rashtrakuta lain yang berkuasa menurut prasasti tersebut adalah raja-raja Achalapur (kini Elichpur di Maharashtra) dan penguasa-penguasa Kannauj. Hingga kini asal usul dan bahasa Rashtrakuta masih diperdebatkan.

Klan yang berkuasa dari Elichpur secara feodal merupakan bawahan dari Chalukya Badami dan selama kekasaan Dantidurga mereka menjatuhkan Kirtiwarman II dari Chalukya dan kemudian mendirikan kemaharajaan dengan wilayah Gulbarga di Karnataka sebagai basisnya. Klan ini dikenal dengan nama Rashtrakuta Manyakheta yang bangkit di India selatan pada tahun 753. Pada saat yang sama, dinasti Pala dari Benggala dan dinasti Prathihara dari Malwa semakin menguat. Tulisan Arab Silsilatuttavarikh (851) menyebut bahwa Rashtrakuta adalah salah satu dari empat kekaisaran utama di dunia.[1]

Pada periode kekuasaan Dinasti Rashtrakuta dari abad ke-8 hingga abad ke-10, berlangsung persaingan antara Rashtrakuta, Pala, dan Prathihara dalam memperebutkan sumber daya alam di dataran Gangga yang kaya, dengan masing-masing dari ketiga negara tersebut telah menganeksasi pusat kekuasaan di Kannauj untuk sementara. Pada puncak kejayaannya, Rashtrakuta Manyakheta menguasai kemaharajaan besar yang membentang dari sungai Gangga dan sungai Yamuna di utara hingga Tanjung Comorin di selatan. Pada masa itu pula terdapat berbagai pencapaian arsitektural dan sumbangan-sumbangan kesusasteraan yang terkenal. Raja-raja dinasti ini awalnya beragama Hindu, namun nantinya sangat dipengaruhi oleh Jainisme.

Selama kekuasaan dinasti ini, matematikawan dan ahli Jain menulis karya-karya penting dalam bahasa Kannada dan Sanskerta. Amoghawarsha I adalah raja dinasti Rashtrakuta yang paling terkenal dan menulis Kavirajamarga, karya sastra penting dalam bahasa Kannada. Sementara itu, arsitektur dinasti ini bergaya Dravida, dan contoh-contoh terbaiknya adalah Kuil Kailasanath di Ellora. Sumbangan penting lainnya adalah skulptur-skulptur di Gua Elephanta di Maharashtra dan kuil Kashivishvanatha dan kuil Jain Narayana di Pattadakal, Karnataka, dan semuanya merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

  1. ^ Reu (1933), p39

Developed by StudentB