Dioksin


Dioksin merupakan kelompok zat-zat berbahaya yang termasuk ke dalam golongan senyawa PCDD (PolyChlorinated Dibenzo-p-Dioxin), PCDF (PolyChlorinated Dibenzo Furan), dan PCB (Poly Chlorinated Biphenyl). Terdapat ratusan senyawa yang termasuk dioksin, salah satunya adalah TCDD (2,3,7,8- tetrachlorodibenzo-p-dioxin) yang dikenal paling beracun.[1] Dioksin adalah limbah dari berbagai proses manufaktur termasuk peleburan, pemutihan klorin pulp kertas dan pembuatan beberapa herbisida dan pestisida. Dioksin tidak hanya dihasilkan dari proses industri, tetapi juga dapat dihasilkan dari proses alami, seperti letusan gunung berapi dan kebakaran hutan. Dalam hal pelepasan dioksin ke lingkungan, insinerator limbah yang tidak terkendali (limbah padat dan limbah rumah sakit) seringkali menjadi penyebab terburuk, karena pembakaran yang tidak sempurna (WHO).

Dioksin berasal dari proses sintesis kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan unsur halogen pada temperatur tinggi. Dioksin berasal dari pembakaran limbah rumah tangga maupun industri yang mengandung senyawa klor seperti industri kimia, pestisida, plastik, dan pulp kertas. Pembakaran karbon yang tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida dan hidrokarbon yang teroksidasi sebagian. Adanya suhu tinggi menyebabkan sebagian kecil nitrogen akan teroksidasi menjadi nitrat oksidan dan nitrat dioksida. Adanya sulfur dalam bahan bakar atau limbah akan teroksidasi menjadi sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang akan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat. Apabila limbah atau bahan bakar mengandung halogen seperti klorin dan fluorin, dapat terjadi pembentukan dioksin dari reaksi senyawa-senyawa yang telah disebutkan sebelumnya dengan air dan oksigen pada suhu 250 °C – 400 °C yang disebut sebagai de novo synthesis.[2]

  1. ^ Mukerjee, Debdas (1998-02-01). "Health Impact of Polychlorinated Dibenzo-p-dioxins: A Critical Review". Journal of the Air & Waste Management Association. 48 (2): 157–165. doi:10.1080/10473289.1998.10463655. ISSN 1096-2247. 
  2. ^ Raghunathan, K.; Gullett, Brian K. (1996-05-01). "Role of Sulfur in Reducing PCDD and PCDF Formation". Environmental Science & Technology. 30 (6): 1827–1834. doi:10.1021/es950362k. ISSN 0013-936X. 

Developed by StudentB