Doa Bapa Kami

Lukisan James Tissot: The Lord's Prayer ("Doa Bapa Kami") (1886-1896)

Doa Bapa Kami (bahasa Latin: Pater Noster; bahasa Yunani Kuno: Πάτερ Ἡμῶν, translit. Páter Hēmôn), yang terkadang disebut juga Doa Tuhan (bahasa Latin: Oratio Dominica; bahasa Yunani Kuno: Κυριακή Προσευχή, translit. Kuriakḗ Proseukhḗ), adalah doa yang paling umum dan utama dalam Kekristenan. Menurut Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, doa ini diajarkan langsung oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa.

Dalam Perjanjian Baru, Doa Bapa Kami dicatat dalam dua versi. Doa versi Injil Matius (Matius 6:9–13) merupakan versi Doa Bapa Kami yang lebih panjang, yang diajarkan oleh Yesus sebagai bagian dari Khotbah di Bukit, di awal pelayanan Yesus di Galilea. Sementara itu, doa versi Injil Lukas (Lukas 11:2–4) merupakan versi Doa Bapa Kami yang lebih pendek yang diajarkan oleh Yesus ketika Ia diminta untuk diajarkan sebuah doa. Menurut Harold Buls, salah seorang teolog Gereja Lutheran, kedua versi tersebut merupakan doa yang orisinal dan berbeda, karena Doa Bapa Kami versi Injil Lukas kemungkinan diajarkan di Yudea satu tahun setelah khotbah tersebut.[1]

Doa Bapa Kami pada kedua versi umumnya terdiri dari dua bagian, bagian pertama ditujukan untuk Allah Bapa sedangkan bagian selanjutnya berhubungan dengan manusia. Versi Injil Matius memiliki tujuh "permohonan" (bahasa Latin: petitio; bahasa Inggris: petition), sementara versi Injil Lukas hanya memiliki lima permohonan. Selain itu, versi Injil Matius juga terkadang memuat satu bagian tambahan yang ditujukan untuk Bapa pada akhir doa, yang kini biasa disebut doksologi.

Doa Bapa Kami digunakan oleh sebagian besar Gereja-Gereja Kristen dalam doa dan peribadatan mereka, dengan versi Injil Matius yang lebih sering digunakan dalam liturgi-liturgi Gereja tersebut. Meskipun perbedaan teologis dan berbagai cara ibadat memecah belah orang Kristen, menurut profesor Fuller Seminary Clayton Schmit, "ada rasa solidaritas mengetahui bahwa orang Kristen di seluruh dunia berdoa bersama ... dan kata-kata ini selalu menyatukan kita."

  1. ^ Buls, H. H., The Sermon Notes of Harold Buls: Easter V, accessed 15 June 2018

Developed by StudentB