Doa merupakan kegiatan yang penting dalam agama Kristen. Ada beragam bentuk doa Kristen:[1] dapat benar-benar spontan, atau dibaca seluruhnya dari teks, seperti Buku Doa Umum Gereja Anglikan. Yang paling umum di antara orang-orang Kristen adalah "Doa Bapa Kami", yang menurut catatan Kitab Injil (misalnya Matius 6:9–13) adalah cara Yesus mengajar murid - murid-nya untuk berdoa.[2] "Doa Bapa Kami" adalah sebuah model untuk doa penyembahan, pengakuan dan permohonan dalam Kekristenan.
Secara umum, tiga tahapan karakterisasi doa dimulai dengan doa vokal, kemudian berpindah ke bentuk meditasi yang lebih terstruktur, kemudian mencapai berbagai lapisan kontemplasi,[3][4] atau syafaat.
Ada dua pengaturan dasar untuk doa Kristen: berjemaat (atau publik) dan pribadi. Doa berjemaat ini termasuk doa bersama dalam lingkup ibadah atau tempat umum lainnya. Doa-doa ini dapat berupa formal tertulis atau informal extemporaneous. Doa pribadi adalah ketika sesosok individu berdoa baik diam-diam atau dengan suara keras dalam lingkup pribadi. Doa dalam konteks ibadah yang berbeda dapat berstruktur berbeda. Jenis-jenis konteks ini termasuk:
Liturgis: Sering terlihat dalam Gereja Katolik. Ini adalah layanan ortodoks, menurut Katolik. Dalam Misa Katolik, yang adalah contoh ibadah bentuk liturgis, ada pembacaan Alkitab dan khotbahnya dibacakan.
Sering terlihat berada Gereja Ortodoks Kudus. Alkitab dibaca dan khotbah dibacakan.
Non - Liturgis: Sering terlihat dalam gereja Injili, doa ini sering tidak ditulis dan strukturnya lebih informal. Sebagian besar doa-doa ini bersifat extemporaneous.
Karismatik: Sering terlihat dalam gereja-gereja penginjilan.Merupakan bentuk utama dari ibadah di gereja-gereja Pentakosta. Biasanya meliputi lagu dan tarian, dan dapat berupa ekspresi seni lainnya. Mungkin tidak jelas strukturnya, tetapi jemaat akan "dipimpin oleh Roh Kudus".