Ekonomi Indonesia | |
---|---|
Mata uang | Rupiah (IDR, Rp) |
Tahun fiskal | Tahun kalender |
Organisasi perdagangan | ADB, AFTA, APEC, ASEAN, D-8, EAS, G-20, IORA, MIKTA, OPEC, RCEP, WTO, dan lainnya |
Statistik | |
PDB | |
Pertumbuhan PDB |
|
PDB per kapita | |
PDB per sektor | |
Inflasi (IHK) | ▲ 5.51% (Desember 2022)[4] |
Penduduk di bawah garis kemiskinan | ▼ 2,5% dalam kemiskinan ekstrem (est. 2021)[5]
▼ 3,6% dalam kemiskinan multidimensi (2017)[6]
|
Koefisien gini | ▲ 37,3 sedang (2021)[10] |
Angkatan kerja berdasarkan sektor | |
Pengangguran | ▼ 6,0% (est. 2022)[2] |
Industri utama | minyak sawit, batu bara, minyak bumi, petrokimia, gas alam cair (LNG), kendaraan, barang elektronik, peralatan material-handling, permesinan, baja, telekomunikasi, energi listrik, pengolahan makanan, pengolahan kayu, tekstil, alas kaki, barang konsumen, sirkuit terpadu, peralatan medis, alat-alat optik, kertas, kerajinan tangan, bahan kimia, karet, farmasi, jasa keuangan, seafood, peleburan, dan pariwisata |
Peringkat kemudahan melakukan bisnis | ke-73 (mudah, 2020)[12] |
Eksternal | |
Ekspor | $291.98 miliar (2022)[13] |
Komoditas ekspor | minyak sawit, baja, logam, mesin dan peralatan industri, bahan kimia, gas alam cair (LNG), produk tekstil, produk alas kaki, mobil, produk transportasi, produk kayu, produk plastik |
Tujuan ekspor utama |
|
Impor | $237.52 miliar (2022)[13] |
Komoditas impor | mesin dan peralatan industri, baja, bahan makanan, produk minyak bumi, barang elektronik, bahan mentah, bahan kimia, produk transportasi |
Negara asal impor utama |
|
Modal investasi langsung asing | |
Utang kotor luar negeri | US$423,1 miliar (Q2 2021)[14] |
Pembiayaan publik | |
Utang publik | ▼ 37,0% dari PDB (Q3 2021)[14] |
Pendapatan | US$142 miliar (est. 2021)[15] |
Beban | US$191 miliar (est. 2021)[3] |
Peringkat utang |
|
Cadangan mata uang asing | $137.2 miliar (Desember 2022)[21] |
Sumber data utama: CIA World Fact Book |
Ekonomi Indonesia merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan merupakan salah satu ekonomi pasar berkembang. Sebagai negara berpenghasilan menengah & anggota G-20, Indonesia tergolong ke dalam negara industri baru.[22] Indonesia adalah ekonomi terbesar ke-17 di dunia berdasarkan PDB nominal dan terbesar ke-7 dalam hal PDB Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (KKB). Pada tahun 2019, ekonomi Internet Indonesia mencapai US$40 miliar, dan diperkirakan akan mencapai US$130 miliar pada tahun 2025.[23] Indonesia bergantung pada pasar domestik dan pembelanjaan anggaran pemerintah dan kepemilikannya atas badan usaha milik negara (BUMN) (pemerintah pusat memiliki 141 BUMN). Administrasi harga berbagai barang kebutuhan pokok (termasuk beras dan listrik) juga memainkan peran penting dalam ekonomi pasar Namun, sejak tahun 1990-an, mayoritas perekonomian Indonesia dikuasai secara perorangan dan oleh perusahaan asing.[24][25][26]
Setelah krisis moneter 1997, pemerintah mengambil alih sebagian besar aset sektor swasta melalui akuisisi pinjaman bank bermasalah dan aset perusahaan melalui proses restrukturisasi utang dan perusahaan yang ditahan dijual untuk privatisasi beberapa tahun kemudian. Sejak 1999, ekonomi Indonesia telah pulih. Pertumbuhan telah meningkat menjadi lebih dari 4–6% dalam beberapa tahun terakhir.[27]
Pada tahun 2012, Indonesia menggantikan India sebagai ekonomi G-20 dengan pertumbuhan tercepat kedua, di belakang Tiongkok. Sejak itu, tingkat pertumbuhan tahunan berfluktuasi sekitar 5%.[28][29] Namun, Indonesia menghadapi resesi pada tahun 2020, ketika pertumbuhan ekonomi anjlok hingga −2,07% akibat pandemi COVID-19. Ini adalah pertumbuhan terburuk sejak krisis moneter 1997.[30]
Pada tahun 2021, produk domestik bruto Indonesia tumbuh 3,69%, karena penghapusan pembatasan COVID-19 serta rekor ekspor tertinggi yang didorong oleh harga komoditas yang lebih kuat.[31]
Indonesia diprediksi menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2045. Joko Widodo telah menyatakan bahwa perhitungan kabinetnya menunjukkan bahwa pada tahun 2045, Indonesia akan memiliki penduduk sebanyak 309 juta jiwa. Menurut perkiraan Jokowi, akan ada pertumbuhan ekonomi 5−6% & PDB sebesar US$9,1 triliun. Pendapatan per kapita Indonesia diperkirakan mencapai US$29.000.[32]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama 2022/04