Artikel ini membahas mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Informasi mengenai zat dan obat-obatan terlarang hanya dimuat demi kepentingan ilmu pengetahuan. Kepemilikan dan pengedaran narkoba adalah tindakan melanggar hukum di berbagai negara. Baca: penyangkalan umum lihat pula: nasihat untuk orang tua. |
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
N-(1-(2-Phenylethyl)-4-piperidinyl)-N-phenylpropanamide | |
Data klinis | |
Nama dagang | Actiq, Duragesic, Fentora, others |
AHFS/Drugs.com | monograph |
Data lisensi | EMA:pranala |
Kat. kehamilan | C(AU) C(US) |
Status hukum | Dikontrol (S8) (AU) Schedule I (CA) ? (UK) Schedule II (US) |
Kemungkinan ketergantungan |
Very high |
Rute | Buccal, epidural, IM, IT, IV, sublingual, skin patch |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 92% (transdermal) 89% (intranasal) 50% (buccal) 33% (ingestion) |
Ikatan protein | 80–85% |
Metabolisme | hepatic, primarily by CYP3A4 |
Waktu paruh | IV: 6 mins (T1/2 α) 1 hours (T1/2 β) 16 hours (T1/2 ɣ) Intranasal: 6.5 hours Transdermal: 20–27 hours[1] Sublingual/buccal (single dose): 2.6–13.5 hours[1] |
Ekskresi | Mostly urinary (metabolites, <10% unchanged drug)[1] |
Pengenal | |
Nomor CAS | 437-38-7 |
Kode ATC | N01AH01 N02AB03 |
PubChem | CID 3345 |
Ligan IUPHAR | 1626 |
DrugBank | DB00813 |
ChemSpider | 3228 |
UNII | UF599785JZ |
KEGG | D00320 |
ChEBI | CHEBI:119915 |
ChEMBL | CHEMBL596 |
Data kimia | |
Rumus | C22H28N2O |
Massa mol. | 336.471 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
| |
Data fisik | |
Titik lebur | 87.5 °C (190 °F) |
Fentanil adalah opioid kuat yang digunakan sebagai analgesik (penghilang nyeri) dan obat bius (jika diberikan bersamaan dengan obat lain.[2] Obat juga digunakan untuk tujuan kesenangan, kadang dicampur dengan heroin, kokain, atau metamfetamin, dan tindakan ini berpotensi menyebabkan overdosis mematikan. Fentanil bekerja cepat dan biasanya bertahan kurang dari dua jam.[2] Obat ini tersedia dalam bentuk suntikan, semprot hidung, atau plester transdermal, juga dapat diserap di dalam mulut di bawah pipi sebagai lozenge atau tablett.[2]
Efek samping yang umum terjadi termasuk mual, muntah, konstipasi, kantuk, kebingungan, dan cedera terkait susahnya koordinasi gerakan.[2] Efek samping serius di antaranya adalah usaha napas yang berkurang (depresi respirasi), halusinasi,sindrom serotonin, tekanan darah rendah, atau ketergantungan.[2] Fentanil bekerja utamanya sebagai pengaktivan reseptor opioid-μ.[2] Obat ini lebih kuat sekitar 100 kali daripada morfin, dan sekitar 50 kali lebih kuat dibanding heroin .[3] Beberapa analog fentanil seperti carfentanil bisa jadi 10.000 kali lebih kuat daripada morfin.[4]
Fentanil pertama kali dibuat oleh Paul Janssen pada 1960 dan disetujui penggunaan medisnya di Amerika Serikat pada 1968.[2][5] Obat ini dikembangkan dengan menguji bahan kimia yang serupa dengan petidin (meperidin) atas aktivitas opioid.[6] Pada 2005, sejumlah 1.600 kg (3.500 lb) fentanil yang dikonsumsi di seluruh dunia.[7] Hingga 2017, fentanil adalah obat opioid sintetis yang paling banyak digunakan.[8]
Plester transdermal fentanil masuk dalam Daftar Obat-Obatan Esensial Organisasi Kesehatan Dunia, yang merupakan obat-obatan paling efektif dan aman dalam sistem kesehatan.[9] Harga grosir di negara berkembang pada 2015 adalah $AS 0,08 – 0,81 per vial 100 μg.[10] Di Amerika Serikat, dengan jumlah yang sama, harganya sekitar $AS 0,40 pada 2017.[11] Fentanil juga diproduksi secara ilegal dan digunakan sebagai obat rekreasi yang dicampur dengan heroin atau kokain.[12] Pada 2016 di Amerika Serikat terjadi 20.000 kematian yang disebabkan oleh overdosis fentanil dan analognya.[13]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama AHFS2017