Dalam kimia, kata sifat fero (Inggris: ferrous) mengindikasikan senyawa yang mengandung besi(II), yang berarti besi dalam keadaan oksidasi +2, kemungkinan sebagai kation divalen Fe2+. Kata ini berlawanan dengan kata "feri" (ferric) atau besi(III), yang berarti besi dalam keadaan oksidasi +3, sebagai kation trivalen Fe3+.[1] Penggunaan ini sebagian besar telah digantikan oleh tata nama IUPAC, yang menyatakan keadaan oksidasi ditunjukkan dengan angka Romawi dalam tanda kurung, seperti besi(II) oksida untuk feroksida (FeO), besi(III) oksida untuk ferioksida (Fe2O3), dan besi(II,III) oksida untuk oksida Fe
3O
4 yang mengandung kedua bentuk besi tersebut.
Di luar kimia, "fero" umumnya berarti "mengandung besi".[1] Kata ini berasal dari kata Latin ferrum ("besi").[2] Contoh logam fero adalah baja dan besi kasar (dengan kandungan karbon beberapa persen) serta paduan besi dengan logam lain (seperti baja nirkarat).[3] "Non-fero" digunakan untuk menggambarkan logam dan paduan yang tidak mengandung besi dalam jumlah yang cukup.[4]
Istilah "fero" biasanya diterapkan hanya untuk logam dan paduan. Kata sifat ferugino (ferruginous) digunakan untuk merujuk pada zat nonlogam yang mengandung besi, seperti "air ferugino"; atau pada warna coklat jingga menyerupai karat.[5]