9F Fluorin | ||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | ||||||||||||||||||
Pengucapan | /fluorin/[1] | |||||||||||||||||
Alotrop | alfa, beta (lihat alotrop fluorin) | |||||||||||||||||
Penampilan | gas: kuning sangat pucat cairan: kuning cerah padatan: alfa buram, beta transparan | |||||||||||||||||
Fluorin dalam tabel periodik | ||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 9 | |||||||||||||||||
Golongan | golongan 17 (halogen) | |||||||||||||||||
Periode | periode 2 | |||||||||||||||||
Blok | blok-p | |||||||||||||||||
Kategori unsur | nonlogam diatomik | |||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| |||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | 1s2 2s2 2p5[2] | |||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 7[2] | |||||||||||||||||
Sifat fisik | ||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | gas | |||||||||||||||||
Titik lebur | (F2) 53,48 K (−219,67 °C, −363,41 °F)[3] | |||||||||||||||||
Titik didih | (F2) 85,03 K (−188,11 °C, −306,60 °F)[3] | |||||||||||||||||
Kerapatan (pada STS) | 1,696[4] g/L | |||||||||||||||||
saat cair, pada t.d. | 1,505 g/cm3[5] | |||||||||||||||||
Titik tripel | 53,48 K, 90 kPa[3] | |||||||||||||||||
Titik kritis | 144,41 K, 5,1724 MPa[3] | |||||||||||||||||
Kalor peleburan | 0,51 kJ/mol[6] | |||||||||||||||||
Kalor penguapan | 6,51 kJ/mol[7] | |||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | Cp: 31 J/(mol·K)[8] (suhu 21,1 °C) Cv: 23 J/(mol·K)[8] (suhu 21,1 °C) | |||||||||||||||||
Tekanan uap
| ||||||||||||||||||
Sifat atom | ||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −1, 0[9] (mengoksidasi oksigen) | |||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 3,98[10] | |||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 1681 kJ/mol ke-2: 3374 kJ/mol ke-3: 6147 kJ/mol (artikel)[11] | |||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 64 pm[12] | |||||||||||||||||
Jari-jari van der Waals | 135 pm[13] | |||||||||||||||||
Lain-lain | ||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | |||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus struktur ini mengacu pada fluorin padat, pada titik didih, 1 atm[14] | |||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 0,02591 W/(m·K)[15] | |||||||||||||||||
Arah magnet | diamagnetik (−1,2×10−4)[16][17] | |||||||||||||||||
Nomor CAS | 7782-41-4[10] | |||||||||||||||||
Sejarah | ||||||||||||||||||
Penamaan | dari mineral fluorit, mineral itu sendiri dinamai dari Latin fluo (mengalir, dalam peleburan) | |||||||||||||||||
Penemuan | A. Ampère (1810) | |||||||||||||||||
Isolasi pertama | H. Moissan[10] (26 Juni 1886) | |||||||||||||||||
Asal nama | ||||||||||||||||||
Isotop fluorin yang utama[18] | ||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||
Fluorin (bahasa Latin: fluorum; bahasa Inggris: fluorine), yang juga disebut fluor, adalah unsur kimia dengan lambang F dan nomor atom 9. Fluorin merupakan halogen yang paling ringan dan muncul dalam kondisi standar sebagai gas diatomik kuning pucat yang sangat beracun. Sebagai unsur yang paling elektronegatif, ia sangat reaktif, karena bereaksi dengan semua unsur lain kecuali argon, neon, dan helium.
Di antara semua unsur, fluorin menempati urutan ke-24 dalam kelimpahan universal dan ke-13 dalam kelimpahan terestrial. Fluorit, sumber mineral utama fluorin yang memberi nama unsur tersebut, pertama kali dijelaskan pada tahun 1529; karena ia ditambahkan ke pada bijih logam untuk menurunkan titik leburnya agar dapat mempermudah peleburan, kata kerja Latin fluo yang berarti 'mengalir' memberi nama mineral tersebut. Diusulkan sebagai unsur pada tahun 1810, fluorin terbukti sulit dan berbahaya untuk dipisahkan dari senyawanya, dan beberapa peneliti awal meninggal atau menderita luka akibat percobaan mereka. Baru pada tahun 1886 ahli kimia Prancis Henri Moissan mengisolasi fluorin unsur menggunakan elektrolisis suhu rendah, sebuah proses yang masih digunakan untuk produksi modern. Produksi industri gas fluorin untuk pengayaan uranium, aplikasi terbesarnya, dimulai selama Proyek Manhattan dalam Perang Dunia II.
Karena biaya pemurnian fluorin murni yang mahal, sebagian besar aplikasi komersial menggunakan senyawa fluorin, dengan sekitar setengah dari fluorit yang ditambang digunakan dalam pembuatan baja. Sisa fluorit diubah menjadi hidrogen fluorida yang korosif dalam perjalanannya ke berbagai fluorida organik, atau menjadi kriolit, yang memainkan peranan kunci dalam pemurnian aluminium. Molekul yang mengandung ikatan karbon–fluorin seringkali memiliki stabilitas kimia dan termal yang sangat tinggi; kegunaan utama mereka adalah sebagai pendingin, isolasi listrik dan peralatan masak, dan PTFE (Teflon). Obat-obatan seperti atorvastatin dan fluoksetin mengandung ikatan C−F. Ion fluorida dari garam fluorida terlarut akan menghambat gigi berlubang, dan karenanya digunakan dalam pasta gigi dan fluoridasi air. Penjualan fluorokimia global mencapai lebih dari US$69 miliar per tahun.
Gas fluorokarbon umumnya merupakan gas rumah kaca dengan potensi pemanasan global 100 hingga 23.500 kali lipat lebih besar daripada karbon dioksida, dan SF6 memiliki potensi pemanasan global tertinggi dari semua zat yang diketahui. Senyawa organofluorin sering bertahan di lingkungan karena kekuatan ikatan karbon–fluorin. tidak memiliki peran metabolisme yang diketahui pada mamalia; beberapa tumbuhan dan spons laut menyintesis racun organofluorin (yang paling sering monofluoroasetat) yang membantu mencegah pemangsaan.[19]